Mohon tunggu...
Endar Eka Sulistyo
Endar Eka Sulistyo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Mencoba menjadi jurnalis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Maraknya Kasus Cyberbullying di Era Digital

3 Januari 2022   15:20 Diperbarui: 3 Januari 2022   15:46 2552
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fenomena Cyberbullying di media sosial. Sumber Ilustrasi: istockphoto.com

Yaitu tindakan membenci atau melakukan penghinaan seseorang dengan cara mengirim atau menyebarkan rumor yang merusak reputasi seseorang,

  • Revenge Porn

Menyebarkan konten pribadi seseorang berupa video dan gambar

  • Live Streaming Child Sexual Abuse

Tindakan pemaksaan dengan kekerasan agar anak yang dipaksa mau melakukan hal seksual lalu kemudian ditayangkan kepada publik melalui media elektronik.

  • Child Grooming

Upaya tindakan seseorang untuk menjalin hubungan dengan orang lain dengan maksud dan tujuan untuk memanipulasi, eksploitasi, atau tindakan melecehkan seseorang.

Sarana yang digunakan para pelaku cyberbullying pun juga telah berkembang seiring dengan perkembangan teknologi digital, baik melalui social media, game online, chat room, website, social networking, dan melalui berbagai pesan berbasis digital lainnya, termasuk juga gambar serta pesan yang langsung masuk ke smartphone.

Cyberbulling merupakan permasalahan di era masyarakat digital saat ini yang harus ditangani karena cyberbullying dapat mengakibatkan korbannya berpikir yang negatif, seperti bertindak diluar batas kewajaran, membunuh, melukai diri sendiri, atau bahkan bunuh diri. 

Selain itu, cyberbullying juga dapat menyebabkan seseorang bersikap apatis terhadap lingkungan disekitarnya. Alasan dari pelaku cyberbullying adalah karena pelaku bisa menyembunyikan identitas aslinya. 

Penyamaran yang dilakukan membuat pelaku cyberbullying merasa tidak perlu bertanggung jawab atas hal apapun yang telah dilakukannya, sehingga mudah untuk terlibat dan berperilaku agresif.

Tindakan cyberbullying dipengaruhi beberapa faktor, yang pertama faktor internal yang merupakan pemicu yang muncul dari dalam diri pribiadi individu untuk melakukan tindakan membully orang lain. Kedua, faktor eksternal yang merupakan pemicu yang muncul dari luar misalnya keluarga, lingkungan, teknologi informatika dan komunikasi. Ketiga adalah kurangnya keamanan digital setiap individu sehingga akun yang telah terbuka identitasnya akan sangat mudah di hack ataupun disalahgunakan oleh orang yang ada di internet

Dari sini kita bisa membayangkan bahwa ada banyak media online saat ini yang memiliki potensial untuk membawa kepada perilaku cyberbulling, dengan target korban ataupun pelaku yang paling rentan adalah anak-anak atau remaja. Sebuah survey penelitian yang dilakukan kepada 20.000 lebih orang tua di dunia, tentang resiko terbesar dalam penggunaan platform media online, 65% memilih bahwa cyberbullying menjadi potensi resiko ancaman terbesar mereka. Ini termasuk ancaman melalui pesan teks maupun chat room.

Cyberbullying bukan hanya sebatas permasalahan remaja semata, namun juga menjadi tanggung jawab berbagai pihak terkait yang lain termasuk orang tua, masyarakat, sekolah, penegak hukum, dan lainnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun