Yaitu tindakan membenci atau melakukan penghinaan seseorang dengan cara mengirim atau menyebarkan rumor yang merusak reputasi seseorang,
- Revenge Porn
Menyebarkan konten pribadi seseorang berupa video dan gambar
- Live Streaming Child Sexual Abuse
Tindakan pemaksaan dengan kekerasan agar anak yang dipaksa mau melakukan hal seksual lalu kemudian ditayangkan kepada publik melalui media elektronik.
- Child Grooming
Upaya tindakan seseorang untuk menjalin hubungan dengan orang lain dengan maksud dan tujuan untuk memanipulasi, eksploitasi, atau tindakan melecehkan seseorang.
Sarana yang digunakan para pelaku cyberbullying pun juga telah berkembang seiring dengan perkembangan teknologi digital, baik melalui social media, game online, chat room, website, social networking, dan melalui berbagai pesan berbasis digital lainnya, termasuk juga gambar serta pesan yang langsung masuk ke smartphone.
Cyberbulling merupakan permasalahan di era masyarakat digital saat ini yang harus ditangani karena cyberbullying dapat mengakibatkan korbannya berpikir yang negatif, seperti bertindak diluar batas kewajaran, membunuh, melukai diri sendiri, atau bahkan bunuh diri.Â
Selain itu, cyberbullying juga dapat menyebabkan seseorang bersikap apatis terhadap lingkungan disekitarnya. Alasan dari pelaku cyberbullying adalah karena pelaku bisa menyembunyikan identitas aslinya.Â
Penyamaran yang dilakukan membuat pelaku cyberbullying merasa tidak perlu bertanggung jawab atas hal apapun yang telah dilakukannya, sehingga mudah untuk terlibat dan berperilaku agresif.
Tindakan cyberbullying dipengaruhi beberapa faktor, yang pertama faktor internal yang merupakan pemicu yang muncul dari dalam diri pribiadi individu untuk melakukan tindakan membully orang lain. Kedua, faktor eksternal yang merupakan pemicu yang muncul dari luar misalnya keluarga, lingkungan, teknologi informatika dan komunikasi. Ketiga adalah kurangnya keamanan digital setiap individu sehingga akun yang telah terbuka identitasnya akan sangat mudah di hack ataupun disalahgunakan oleh orang yang ada di internet
Dari sini kita bisa membayangkan bahwa ada banyak media online saat ini yang memiliki potensial untuk membawa kepada perilaku cyberbulling, dengan target korban ataupun pelaku yang paling rentan adalah anak-anak atau remaja. Sebuah survey penelitian yang dilakukan kepada 20.000 lebih orang tua di dunia, tentang resiko terbesar dalam penggunaan platform media online, 65% memilih bahwa cyberbullying menjadi potensi resiko ancaman terbesar mereka. Ini termasuk ancaman melalui pesan teks maupun chat room.
Cyberbullying bukan hanya sebatas permasalahan remaja semata, namun juga menjadi tanggung jawab berbagai pihak terkait yang lain termasuk orang tua, masyarakat, sekolah, penegak hukum, dan lainnya.Â