kelu lidah hingga terkilir menjadi kebiasaan setiap insan
ketika lava meluap dalam isi kepala
hingga terurai awan pekat nan hitam yang terpampang
pada wajah yang elok simetris
perihal narasi yang tak pernah alfa
perihal roda yang selalu berputarÂ
begitupun tulisan yang selalu terbelalak sepanjang malam
membuat terjaga di sudut ruangan
kualitatif yang menjadi  deskripsi lembaran jalanku
sepanjang perjalanan hijrah pada muara
menuju pulau pengharapan yang asri
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!