Mohon tunggu...
Endang saefulloh
Endang saefulloh Mohon Tunggu... Guru - Bahagia dan sehat selalu

Belajar mensyukuri yang ada

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Nasib dan Kebiasaan

1 Oktober 2021   18:59 Diperbarui: 1 Oktober 2021   20:00 4667
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

"Perhatikan pikiran-pikiranmu, karena akan menjadi kata-katamu. Perhatikan kata-kata mu, karena akan menjadi tindakan-tindakanmu. Perhatikan tindakan-tindakanmu, karena akan menjadi kebiasaan-kebiasaanmu. Perhatikan kebiasaan-kebiasaanmu, karena akan menjadi watakmu, dan perhatikan watakmu, karena itulah yang akan membentuk NASIB-mu".

Nah sekarang tahu kan, kenapa nasib kita menjadi seperti sekarang ini? ternyata semua berawal dari pikiran-pikiran kita. 

Apa yang kita pikirkan setiap hari akan selalu  menjadi kata-kata dan tindakan kita. Anda pasti bisa menilai kepribadian seseorang cukup dengan memperhatikan kata-kata dan tindakan-tindakannya.

Kalau anda punya sedikit waktu, cobalah melakukan observasi/pengamatan terhadap sikap dan sifat dari dua orang yang berbeda kondisi keuangannya. Perhatikan orang-orang kaya, bagaimana cara mereka berbicara, cara mereka bersikap terhadap orang lain. 

Bandingkan dengan orang miskin yang anda tahu/kenal, bagaimana cara mereka berbicara dan bersikap terhadap kehidupan. Seseorang yang memiliki kebiasaan menolong, tentunya akan beda masa depannya dengan seseorang yang punya kebiasaan kikir dan rakus dalam hidup.

Rumusnya begini ; Pikiran - ucapan - Tindakan - Kebiasaan - Karakter - Nasib (Sukses/Gagal)

jadi  yang perlu kita lakukan untuk mengubah  nasib  adalah mereview kembali watak anda, buat daftar tentang sifat dan sikap anda sehari-hari. Jabarkan lebih luas lagi lebih detail kebiasaan-kebiasaan apa yang telah terbentuk dalam hidup sehari-hari anda. Buat dua bagian, watak yang bagus dan jelek. Watak yang bagus itu terbentuk dari kebiasaan apa? Watak jelek ini terbentuk dari kebiasaan yang mana?

Kebiasaan baik hendaknya  dipertahankan bahkan  ditingkatkan agar mendapatkan hasil yang optimal. sedangkan  Kebiasaan buruk harus diteliti secara mendalam faktor yang membentuknya, lalu niatkan untuk meninggalkannya dan mulai mengganti dengan watak yang sebaliknya.  

Lakukan kebiasaan-kebiasaan baru untuk membangun watak yang diinginkan, cobalah selama 2 bulan. Jika anda bisa bertahan dengan kebiasaan baru selama 2 bulan, kemungkinan besar watak lama akan hilang dengan sendirinya.

Misalnya  jika anda punya cita-cita  menjadi pengusaha tetapi anda tidak memiliki watak (kebiasaan) pengusaha yakni  kerja keras, mau belajar, berani mengambil resiko. Sementara watak anda saat ini ; malas, tidak suka belajar, dan tidak berani ambil resiko. Maka yang harus anda lakukan adalah mencoba kebiasaan baru yaitu melawan kemalasan dengan membuat kegiatan yang berguna, tidak banyak  membuang  waktu sia-sia, selalu mengembangkan minat mempelajari hal  baru setiap hari.

Sebab orang menjadi bodoh bukan karena kemampuan otaknya yang kurang, tetapi karena malas belajar.  Selain itu anda juga perlu mengembangkan kebiasaan berani mengambil resiko. Itu hanya sebagai contoh saja, anda bisa mengembangkan watak anda sesuai minat dan kemampuan anda.

Cara berpikir kita saat ini merupakan investasi masa depan. Jika kita selau berpikir negatif maka akan melahirkan tindakan negatif, sebaliknya pada saat kita berpikir positif maka akan melahirkan  tindakan positif. 

Dimana pikiran tertuju,  maka disitulah energi akan mengalir.  

Pola pikir positif harus dimiliki seseorang agar nasib hidupnya lebih baik. Tubagus Wahyudi, Pendiri Kahfi BBC Motivator School, mengatakan pola pikir positif akan melahirkan perkataan yang positif dan selanjutkan berpengaruh terhadap perbuatannya.

Sedangkan perbuatan yang terus menerus dilakukan, akan menjadi kebiasaan, dan kebiasaan pada gilirannya akan menjadi karakter seseorang. "karakter itulah yang akan menentukan nasib,"  Agar dapat meraih kehidupan yang lebih baik, selama hidup di dunia maupun kelak di akherat, maka hendaknya kita awali dari selalu  berfikir yang baik dan positif.

 Mengubah kebiasaan 

Pernahkan Anda mendengar pepatah yang mengatakan 'Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini'. Ya, sama seperti mengubah nasib, dari hidup serba kekurangan menjadi kaya, merupakan hal yang mungkin  terjadi. 

Berdasarkan data Forbes, sekitar 1.700 orang di Amerika menjadi jutawan setiap harinya. Menurut studi Rich habit, sebanyak 41 persen dari 177 jutawan lahir dan dibesarkan dalam kemiskinan.

Namun perlu disadari, ada cara melepaskan rantai kemiskinan menjadi kaya, yaitu mengubah kebiasaan sehari-hari. Untuk mengubah kebiasaan memang tidak mudah kalau tidak tahu caranya. Ada 3 hal yang mempengaruhi kebiasaan, yaitu :

Pertama, teman pergaulan. Sebuah pepatah mengatakan, "bergaul dengan penjual minyak wangi maka terbawa wangi, bergaul dengan tukang pandai besi akan terbawa bau bakaran besi".

Artinya, pergaulan atau lingkungan itu sangat berpengaruh besar terhadap kepribadianmu. Jika kita banyak bergaul dengan orang-orang yang punya kebiasaan baik, maka kita pun akan terbawa baik.  

Sebaliknya jika kita  banyak bergaul dengan orang-orang yang punya kebiasaan buruk, maka kita pun akan ketularan buruk. Maka katakan "good bye" kepada teman-teman kamu yang punya kebiasaan jelek.

Kedua, lingkungan. Perlu kita tahu lingkungan bisa membentuk kebiasaan hidup. 

Lingkungan baik bisa membantu kamu menjadi baik. Sebaliknya lingkungan yang rusak, bisa membuat kamu menjadi rusak. 

Jadi kebiasaan kamu, dibentuk oleh lingkungan yang kamu tempati.  

Mungkin  awalnya kamu baik, tetapi kamu hidup di lingkungan tidak baik, maka sedikit demi sedikit kebiasaan baik itu akan hilang. Berikut sebuah kisah menarik, tentang anak elang dan ayam.

Pada satu hari, diambilah sebutir telur elang, kemudian telur itu digabung dengan telur ayam yang tengah digerami induknya. Beberapa saat maka telur-telur itu menetas termasuk satu telur elang. 

Kumpulan beberapa anak ayam kecil dan satu elang kecil bergabung menjadi satu.  Kemana-mana mereka bersama mencari makan. Induknya melindungi mereka dari segala gangguan yang datang. 

suatu  hari datanglah seekor elang, yang siap memangsa anak-anak ayam itu. Secepat kilat sang elang meluncur ke bawah menuju sekumpulan anak-anak ayam dan satu ekor elang kecil tadi. Tapi tidak kalah sigapnya induk ayam dengan cepat berhasil melindungi anak-anaknya dari sergapan elang itu. 

Nah, peristiwa itu sangat mempengaruhi elang kecil tadi. Setelah peristiwa itu ia senantiasa membayangkan, " seandainya aku bisa terbang seperti elang, betapa bahagianya aku". 

Pikiran itulah yang terus berkecamukdi dalam pikiran elang kecil. 

Tiap malam dia senantiasa menghayal, seandainya ia dapat terbang seperti elang, maka dia akan berkeliling angkasa. 

Sama sekali ia tidak sadar bahwa sesungguhnya dirinya  adalah seekor elang, yang dia tau dirinya adalah seekor ayam yang tidak mungkin bisa terbang. 

Dari cerita diatas memberikan 'ibroh kepada kita, bahwa lingkungan akan membentuk kita, meski tidak selalu. Hanya orang-orang yang kuat yang mampu melawan pengaruh lingkungannya. 

Ketiga, diri sendiri. Diatara faktor terbesar membentuk kebiasaan adalah, diri sendiri. Kamu dapat menguasai diri dengan mengarahkan setiap potensi untuk mewujudkan kebiasaan yang baik. 

Kalau kita  mau, sesungguhnya kita mampu mengalahkan faktor-faktor di luar kamu yang tidak mendukung kamu. Namun banyak diantara kita, menyerah dan membiarkan diri dikendalikan oleh kekuatan dari luar. 

Untuk itu, maka mulailah mengubah kebiasaan hidup. Sehingga kita  akan menjadi manusia yang pandai memanfaatkan, mensyukuri nikmat dan potensi yang diberikan sang pencipta. 

Mulailah hari ini, karena kamu adalah apa yang kamu pikirkan dan perbuat selama beberapa tahun terakhir. Segala yang kamu alami, mungkin 10 atau 20 tahun mendatang dipengaruhi oleh apa yang kamu lakukan hari ini. 

Hidup adalah proses membangun. Apa yang kamu kerjakan hari ini, mempengaruhi apa yang akan kamu peroleh esok. 

Usaha hari ini akan menentukan apa yang akan kita raih di hari esok. 

Apakah kamu menghilangkan kebiasaan buruk, meluangkan waktu satu jam setiap hari untuk membaca, menetapkan beberapa tujuan, punya  misi pribadi, suka berolahraga hari ini, mengembangkan pikiran positif setiap hari dan  selalu bersyukur setiap hari.

 Maka semua keputusan itulah  yang akan membawa perubahan. 

Lalu bagaimana kita dapat mengubah kebiasan, berikut 5 langkah untuk  mengubah kebiasaan buruk menjadi kebiasaan baik, diataranya : 

Pertama, menggabungkan kebiasaan Anda. Memang sulit mengubah kebiasaan yang Anda lakukan sehari-hari. Hal itu sama saja seperti Anda mengubah kehidupan Anda sendiri. 

Namun, dalam hal ini Anda tidak perlu meninggalkan kebiasaan lama. 

Anda hanya perlu menggabungkan kebiasaan lama Anda dengan kebiasaan baru. Pilihlah kebiasaan baru yang mudah Anda lakukan sehingga tidak bertentangan dengan kebiasaan lama Anda.

Secara perlahan, Anda akan terbiasa dengan kebiasaan baru tersebut dan tanpa sadar akan mencari kebiasaan baru lainnya yang bisa mengubah hidup Anda.

Kedua, perubahan kecil. Jauh lebih mudah untuk mengubah kebiasaan mulai dengan kebiasaan kecil. Perubahan kecil melibatkan kebiasaan tambahan yang hanya membutuhkan sedikit usaha. Contohnya banyak minum air pada siang hari, mengonsumsi suplemen vitamin, atau mendengarkan buku audio saat Anda pergi bekerja.

Termasuk perubahan kecil mengurangi kebiasaan buruk, seperti mengurangi rokok yang Anda hisap, mengurangi menonton TV tiga puluh menit setiap hari atau mengurangi penggunaan medsos kurang dari satu jam sehari. Semakin kecil dan semakin mudah, semakin tinggi kemungkinan untuk berubah.

Ketiga, memilih teman.  Kebiasaan lama dapat dipicu oleh individu di sekeliling Anda. 

Jika Anda mencoba menyingkirkan kebiasaan lama yang buruk, Anda perlu membatasi waktu bergaul dengan orang-orang yang bertindak sebagai pemicu kebiasaan buruk itu. 

Jika Anda mencoba membentuk kebiasaan baru yang baik, mulailah bergaul dengan orang-orang yang memiliki kebiasaan baik yang baru Anda coba adopsi.

Jika salah satu tujuan baru Anda adalah untuk banyak membaca, bergabunglah dengan kelompok membaca yang bertemu secara berkala untuk mendiskusikan buku yang dibaca oleh kelompok tersebut. Atau temukan orang-orang yang berlari, joging atau berolahraga dan mulai jogging, berlari atau berolahraga bersama mereka.

Keempat, ubah lingkungan Anda. Jauh lebih mudah untuk meninggalkan kebiasaan lama dan membentuk kebiasaan baru ketika lingkungan Anda berubah, seperti rumah baru, pekerjaan baru, teman baru, dan lain-lain. Semuanya menawarkan kesempatan untuk membentuk kebiasaan baru.

Ketika lingkungan Anda berubah, Anda dipaksa untuk memikirkan jalan Anda setiap hari. Sendok, pisau dan garpu tidak lagi berada di tempat dulu, jadi Anda harus berpikir. 

Perjalanan Anda ke kantor berbeda, jadi Anda harus berpikir. 

Tanggung jawab baru Anda di tempat kerja berbeda, jadi Anda harus berpikir. Akhirnya otak Anda akan memaksa Anda untuk mengembangkan kebiasaan di lingkungan baru Anda untuk membuat pekerjaan otak lebih mudah.

Kelima, tinggalkan kebiasaan buruk, dengan meninggalkan kebiasaan lama  secara perlahan. Misalnya, Anda terbiasa makan junk food saat larut malam sambil menonton TV, karena makanan itu selalu ada di dapur. 

Jika tidak di dapur, maka anda pun  tidak bisa memakannya. Jadi, berhentilah menyimpan makanan tidak sehat lalu  ganti dengan makanan ringan yang sehat.

Dari setiap tindakan positif yang kita lakukan akan melahirkan skebiasaan positif, lalu kebiasaan membentuk karakter, dan karakter ini  menjadi nasib . Dalam buku  yang berjudul "21 Days to be transhuman" yang ditulis tahun 2011, kebiasaan dibentuk minimal selama 21 hari. Salam sukses dan sehat selalu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun