Mohon tunggu...
Endang saefulloh
Endang saefulloh Mohon Tunggu... Guru - Bahagia dan sehat selalu

Belajar mensyukuri yang ada

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Nasib dan Kebiasaan

1 Oktober 2021   18:59 Diperbarui: 1 Oktober 2021   20:00 4667
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Perjalanan Anda ke kantor berbeda, jadi Anda harus berpikir. 

Tanggung jawab baru Anda di tempat kerja berbeda, jadi Anda harus berpikir. Akhirnya otak Anda akan memaksa Anda untuk mengembangkan kebiasaan di lingkungan baru Anda untuk membuat pekerjaan otak lebih mudah.

Kelima, tinggalkan kebiasaan buruk, dengan meninggalkan kebiasaan lama  secara perlahan. Misalnya, Anda terbiasa makan junk food saat larut malam sambil menonton TV, karena makanan itu selalu ada di dapur. 

Jika tidak di dapur, maka anda pun  tidak bisa memakannya. Jadi, berhentilah menyimpan makanan tidak sehat lalu  ganti dengan makanan ringan yang sehat.

Dari setiap tindakan positif yang kita lakukan akan melahirkan skebiasaan positif, lalu kebiasaan membentuk karakter, dan karakter ini  menjadi nasib . Dalam buku  yang berjudul "21 Days to be transhuman" yang ditulis tahun 2011, kebiasaan dibentuk minimal selama 21 hari. Salam sukses dan sehat selalu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun