Mohon tunggu...
Endang saefulloh
Endang saefulloh Mohon Tunggu... Guru - Bahagia dan sehat selalu

Belajar mensyukuri yang ada

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Memahami Arti Sebuah Kegagalan

24 September 2021   23:28 Diperbarui: 24 September 2021   23:30 973
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kegagalan diibaratkan jurang yang memisahkan antara harapan dan kenyataan. Setiap orang pernah mengalami kegagalan dalam perjalanan hidupnya. Berbagai bentuk kegagalan memenuhi sudut-sudut kehidupan. 

Gagal dalam karir, study, menjalin cinta kasih, gagal membangun keluarga bahagia dan gagal dalam berbagai pertandingan. 

Semuanya seakan akrab dengan kehidupan manusia. Ketakutan berlebihan terhadap kegagalan dapat menghancurkan orang yang mempunyai prosfek hidup.  

Kegagalan demi kegagalan yang kita alami terkadang menimbulkan kekecewaan yang dalam hingga hilangnya kepercayaan diri. Seringkali gagal menjadi "kata" yang ditakuti sehingga setiap orang berusaha menjauhi. 

Tidak sedikit orang yang mengakhiri hidup karena tidak kuasa menahan pahitnya  kegagalan. 

Namun ada pula orang yang memandang kegagalan sebagai sebuah cambuk yang  membuatnya justru lebih giat dan sungguh-sungguh belajar dan terus melangkah. 

Mereka menganggapnya  sebagai sebuah persimpangan jalan. Mereka banyak belajar darinya, meski beberapa kali ia jatuh, ia bangun lagi dan bangun lagi melanjutkan perjalanan. Inilah cara pandang yang tepat. 

Kegagalan sesungguhnya bukanlah hantu yang menakutkan. 

Charles knigh, direktur Emerson Elektronik mengatakan : "Kita memerlukan kemampuan untuk gagal, saya heran banyak organisasi yang membangun suatu lingkungan dengan tidak mentolelir orang-orang yang berbuat salah.

Anda tidak akan berhasil melakukan inovasi apa pun jika anda tidak rela menerima kegagalan". 

Kegagalan  bukanlah hal buruk, yang buruk adalah mereka yang tidak pernah mencoba sama sekali atau yang berhenti di tengah perjalanan. Sneca mengatakan : "Pujilah orang-orang yang telah melakukan hal-hal besar kendatipun mereka gagal". 

Orang yang tidak pernah gagal atau orang yang tidak pernah berbuat kesalahan adalah orang yang tidak pernah berbuat apa pun. 

Kesuksesan merupakan  sebuah paket, dan bagian dari paket itu adalah kegagalan. Barang siapa yang tidak pernah merasakan pahitnya kegagalan, maka ia tidak akan pernah merasakan manisnya kesuksesan. 

Pandangan yang mengatakan bahwa orang sukses adalah orang yang tidak pernah gagal adalah pandangan keliru. Orang sukses adalah mereka yang tidak pernah  berfikir dirinya kalah, ketika ia terpukul jatuh ia bangkit kembali, ia belajar dari kegagalannya lalu  bergerak maju. 

Jika kita membaca kisah di balik nama-nama besar,  mereka yang berhasil meraih sukses, tidak ditemukan bahwa  kesuksesan mereka itu  pemberian atau hadiah yang  jatuh dari langit. Namun kita akan menemukan kisah di balik perjalanan  hidup mereka ternyata  antara  hidup dan mati. 

Mereka mengalami kegagalan demi kegagalan dan sandungan hingga akhirnya mereka bisa  meraih kesuksesan besar. Tidak ada kesuksesan yang gratis dan cuma-cuma semua harus dibayar  dengan perjuangan dan kerja keras. 

Anehnya manusia, ketika mendapat kemenangan dan kejayaan, ingin rasanya seisi dunia mengetahuinya. Namun ketika kegagalan menghampirinya, mereka mencari kambing hitam, menyalahkan karyawan atau staf atau keadaan. 

Tidak sedikit orang yang membawa masalah ke rumah, akhirnya  keluarga pun menjadi ajang pelampiasan dan istri pun ikut disalahkan. 

Hidup adalah  arena belajar terus menerus. Saat belajar sepeda misalnya,  tentu  tidak ujug-ujug langsung bisa, semua diawali dengan kegagalan bertubi-tubi.  

Namun dari semua  kegagalan tersebut, disitulah  kita banyak belajar, akhirnya  kita makin terampil.  Tomas Alfa Edison, penemu bola lampu sebelum ia menemukan lampu, ia mengalami ribuan kali  kegagalan kurang lebih 9.999 kali gagal.  

Namun ia tak kenal menyerah dan  akhirnya ia menemukan lampu dan menjadi perusahaan raksasa di dunia. 

Ada seorang penulis yang mengirim naskah selalu ditolak penerbit, hingga ke 999 (sembilan ratus sembilan puluh sembilan) kalinya. Satu  hari hamper  putus asa dan barniat untuk menghentikan kegemarannya. 

Sebelum  berhenti, ada rasa  penasaran untuk mengirim naskah terakhir yang ke 1000 (seribu) kalinya, dikirimlah naskah itu via pos,  diluar dugaan ternyata naskah yang terakhir ini diterima. 

Betapa gembiranya ia saat itu, ia bergumam dalam hati :"Seandainya berhenti mengirim naskah yang terakhir, mungkin  sudah ku hentikan kegiatan menulis ini". Setelah naskah yang terakhir ini diterima, ia merevisi ulang naskah yang pernah ditolak untuk dikirim kembali  dan akhirnya semuanya diterima.  

Demikian sesungguhnya tidak ada kata gagal yang ada adalah sukses atau belajar, namanya juga lagi belajar. Kegagalan itu satu paket dengan kesuksesan, kegagalan adalah sepotong informasi bagi orang yang sedang belajar. 

Gagal  yang sesungguhnya adalah ketika tidak berani mencoba. Orang sukses bukanlah orang yang tidak pernah jatuh, tetapi dikala mereka jatuh belajar dari kegagalan lalu bangun lagi. 

Sebuah pepatah mengatakan :" Lebih terhormat orang yang pernah gagal karena telah berbuat, dari pada orang yang tak pernah gagal karena tidak pernah berbuat". 

Demikian arti kegagalan yang sesungguhnya, maka  kita tidak perlu takut dan berlarut-larut dalam kesedihan. Disaat  kamu mengalami gagal berkali-kali dalam meraih sesuatu, jangan pernah  menyerah,  Ayo, bangun dan bangkit lagi. Mari kita pahami arti kegagalan yang, sebagai berikut : 

Pertama, gagal artinya belajar. Sejatinya, kegagalan memberi  kita kesempatan untuk belajar. Gagal berkali-kali artinya kita mendapat kesempatan belajar berkali-kali. 

Ya, tidak apa-apa, kita memang butuh waktu sejenak untuk bersedih atau menangis. Setelah itu, hapus kesedihan dan air mata jangan biarkan memori kegagalan melumpuhkan kita. Saatnya bangkit kembali untuk belajar, belajar dan terus belajar. 

Mengatasi kekecewaan  akibat  kegagalan, lihatlah diri sendiri, apakah kita mempunyai kelemahan yang tidak terlihat sebelumnya? umumnya orang hanya melihat kehebatan diri, tetapi lupa bahwa kita  punya kelemahan.  Maka tindakan yang terbaik adalah memperbaiki  diri. 

Tindakan yang paling penting dilakukan, ketika kegagalan menimpa, dikemukakan dr. David J.schwartz dalam artikel "Bagaimana mengubah kegagalan menjadi kemenangan" adalah dengan mengatakan kepada diri sendiri," Pasti ada jalan....". karena semua pikiran itu bersifat magnetis, ketika kita mengatakan " Saya kalah" maka pikiran negatif menyerbu ikut meyakinkan bahwa kita memang sudah kalah. 

Sebaliknya, ketika kita yakin bahwa "Pasti ada jalan", maka pikiran positif menyerbu membantu memecahkan masalah dan mencari jalan terbaik (solusi). `

Kedua, analisa kegagalan, perbaiki dan pelajari. Pepatah mengatakan, kegagalan adalah keberhasilan tertunda. Jika kita mau menganalisa dimana letak kesalahan kita. 

Manusia adalah makhluk yang paling baik (fii ahasani taqwim) diciptakan Alloh Swt, dibekali kemampuan berpikir. Namun Kebanyakan manusia mengabaikan kemampuan  ini sehingga ia kembali tersandung. Saatnya  menggunakan anugerah itu sebaik-baiknya, analisa kembali  kegagalan itu dengan cermat, di mana letak kesalahannya. 

Gagal itu bukan takdir, jangan langsung terbenam dalam  pekatnya emosi. Alloh swt  tidak menghendaki makhluk-Nya terbenam dalam keterpurukan, selama makhluk-nya mau  berusaha. 

Tidak ada keberhasilan yang bisa di raih dengan instan, setiap keberhasilan dicapai  melalui proses kegagalan demi kegagalan. Analisa  letak kegagalannya dengan cermat kemudian perbaiki dan pelajari.

Ketiga, berhentilah mengeluh,  nikmati proses.  Belajar seringkali membuat kita jenuh, lelah bahkan muak. Ya, seperti itulah proses belajar jika kita tidak menikmatinya. 

Hanya orang-orang lemah yang tidak mampu menikmati proses.  Proses perjuangan mengharuskan kita terus bertahan dalam kehidupan yang seringkali mengikis semangat. Tidak perlu men-judge diri kita sebagai orang yang  gagal. Boleh jadi, ada satu hal yang membuat kita belum maksimal belajar.  

Jika gagal,  belajar lagi,  gagal,  belajar dan belajar lagi. Berhentilah mengeluh dan nikmati  prosesnya.

Keempat,  bergaul dengan orang-orang  berenergi positif.  Dukungan orang-orang terdekat tak ubahnya kayu bakar, semakin banyak kayu yang dimasukan ke dalam api, semakin besar api itu menyala. 

Begitupun dengan kehadiran orang-orang  yang senantiasa mendukung dalam kondisi apapun. Kehadiran pasangan turut memberi energi positif  untuk terus berjuang melangkah meraih sukses. 

Apalagi kekuatan persahabatan yang terjalin dengan tulus dapat mengalirkan energi positif saat kita lelah berjuang.  

Bersahabat bersama mereka dalam hidup sangat membantu memberi energi positif, sehingga membuat kita bertahan dan terus berjuang menuju sukses. 

Sebuah pepatah mengatakan : "Tidak ada rahasia untuk meraih sukses, sukses itu terjadi karena persiapan, kerja keras dan mau belajar dari setiap kegagalan"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun