Sebelum  berhenti, ada rasa  penasaran untuk mengirim naskah terakhir yang ke 1000 (seribu) kalinya, dikirimlah naskah itu via pos,  diluar dugaan ternyata naskah yang terakhir ini diterima.Â
Betapa gembiranya ia saat itu, ia bergumam dalam hati :"Seandainya berhenti mengirim naskah yang terakhir, mungkin  sudah ku hentikan kegiatan menulis ini". Setelah naskah yang terakhir ini diterima, ia merevisi ulang naskah yang pernah ditolak untuk dikirim kembali  dan akhirnya semuanya diterima. Â
Demikian sesungguhnya tidak ada kata gagal yang ada adalah sukses atau belajar, namanya juga lagi belajar. Kegagalan itu satu paket dengan kesuksesan, kegagalan adalah sepotong informasi bagi orang yang sedang belajar.Â
Gagal  yang sesungguhnya adalah ketika tidak berani mencoba. Orang sukses bukanlah orang yang tidak pernah jatuh, tetapi dikala mereka jatuh belajar dari kegagalan lalu bangun lagi.Â
Sebuah pepatah mengatakan :" Lebih terhormat orang yang pernah gagal karena telah berbuat, dari pada orang yang tak pernah gagal karena tidak pernah berbuat".Â
Demikian arti kegagalan yang sesungguhnya, maka  kita tidak perlu takut dan berlarut-larut dalam kesedihan. Disaat  kamu mengalami gagal berkali-kali dalam meraih sesuatu, jangan pernah  menyerah,  Ayo, bangun dan bangkit lagi. Mari kita pahami arti kegagalan yang, sebagai berikut :Â
Pertama, gagal artinya belajar. Sejatinya, kegagalan memberi  kita kesempatan untuk belajar. Gagal berkali-kali artinya kita mendapat kesempatan belajar berkali-kali.Â
Ya, tidak apa-apa, kita memang butuh waktu sejenak untuk bersedih atau menangis. Setelah itu, hapus kesedihan dan air mata jangan biarkan memori kegagalan melumpuhkan kita. Saatnya bangkit kembali untuk belajar, belajar dan terus belajar.Â
Mengatasi kekecewaan  akibat  kegagalan, lihatlah diri sendiri, apakah kita mempunyai kelemahan yang tidak terlihat sebelumnya? umumnya orang hanya melihat kehebatan diri, tetapi lupa bahwa kita  punya kelemahan.  Maka tindakan yang terbaik adalah memperbaiki  diri.Â
Tindakan yang paling penting dilakukan, ketika kegagalan menimpa, dikemukakan dr. David J.schwartz dalam artikel "Bagaimana mengubah kegagalan menjadi kemenangan" adalah dengan mengatakan kepada diri sendiri," Pasti ada jalan....". karena semua pikiran itu bersifat magnetis, ketika kita mengatakan " Saya kalah" maka pikiran negatif menyerbu ikut meyakinkan bahwa kita memang sudah kalah.Â
Sebaliknya, ketika kita yakin bahwa "Pasti ada jalan", maka pikiran positif menyerbu membantu memecahkan masalah dan mencari jalan terbaik (solusi). `