Mohon tunggu...
Foodie Pilihan

Kota Tegal Laka Padane "Senajan Diguyu Tetep Gawe Rindu"

1 Februari 2019   09:33 Diperbarui: 1 Februari 2019   21:25 443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbicara mengenai Kota, Kota sendiri merupakan pusat pemukiman dan kegiatan penduduk yang mempunyai batas wilayah serta pemukiman yang telah memperlihatkan watak dari kehidupan perkotaan. 

Dilihat dari sudut pandang kacamata yang saya amati, meskipun Kota Tegal Jawa Tengah adalah Kota dengan wilayahnya yang  tidak begitu luas akan tetapi Kota Tegal memiliki potensi berupa ciri khas unik yang tidak dimiliki oleh kota yang lainnya. 

Sepertihalnya dari segi bahasa (Bahasa Jawa) logat atau dialek masyarakat Kota Tegal yang mana memiliki sebuah variasi bahasa dan aksen berupa pelafalan yang menjadi ciri khas masyarakat kota Tegal berupa "Ngapak" umumnya terdengar kasar, keras dan "medhok" (menonjol disetiap pelafalan disertai dengan penekanan). 

Dari segi orang Tegal aslinya saja jika berbicara menggunakan bahasa indonesia, pasti akan membawa identik bahasannya yang medhok dan kebanyakan sudah amat sangat melekat dalam setiap masyarakat Kota Tegal, tidak jarang orang-orang yang baru mengenal dan mendengar dialek Tegalan pasti akan tertawa bahkan menertawakan karena (lucu).

Tapi nyatanya bahasa Tegal sekarang lebih banyak dikenal dimana-mana. Sehingga muncul istilah " Ora Ngapak Ora Kepenak".

Selain dari segi bahasa dan dialek, ada juga karakter yang melekat pada masyarakat kota tegal berupa "Grapyak" yang berarti orang yang mudah menyapa bisa disebut orang yang ramah, "kemrewek" adalah orang yang suka berbicara cepat dan terus-menerus. 

"Blak-blakan" yaitu orang berbicara terus terang apa adanya dari hal yang baik sampai hal yang buruk (tanpa rem), "Ladak" orang yang berbicaranya dengan suara lantang dan keras serta cakap dalam berbicara, "Galgil" bisa dikatakan orang yang royal, "Ndopok" orang yang suka ngobrol (ngerumpi), "Onggrongan" artinya orang yang berlebihan dalam segala hal,"Gembrangsang" bisa dikatakan orang yang tidak sabaran. 

Dan masih banyak yang lainnya yang mengambarkan bagaimana uniknya karakter yang melekat pada masyarakat Kota Tegal sehingga munculah istilah "Tegal Laka-Laka"

Meskipun wilayah kota tegal tidak begitu luas nyatanya kekayaan dari kulinernya tidak sesempit wilayahnya. Banyak kuliner yang hanya ada di Kota Tegal semisal :

1. Rujak Teplak

Rujak teplak adalah kuliner yang memiliki rasa pedas, yang mana terdiri dari berbagai macam sayuran yang direbus seperti : sayur kangkung, kol,   pare, daun singkong, daun pepaya, timun, kecipir dan kemudian ditiriskan. 

Di padukan dengan sambal diatasnya yang terbuat dari kacang, cabe, singkong dan lainnya sehingga menjadikan kelezatan yang unik "sedep".

2. Gemblong

Gemblong adalah kuliner yang memiliki rasa manis. Terbuat dari singkong yang direbus kemudian dihaluskan dengan cara di alu atau di tutu (semacam lesung dari kayu). Diiris dan dikucur dengan gula jawa yang sudah dicairkan.

3. Cetot

Cetot adalah kuliner yang memiliki rasa gurih dan manis, yang terbuat dari tepung aci dan dibentuk bulat sebesar kelereng dan umumnya memiliki warna (merah,putih, dan hijau)  yang ketika disajikan ditambahkan parutan kelapa dan taburan gula pasir.

4. Blendung

Blendung adalah kuliner yang memiliki rasa gurih dan sedikit asin. Yang terbuat dari jagung yang sudah direbus hingga lunak dan diberi sedikit parutan kelapa diatasnya.

5. Kupat Bongkok

Kupat bongkok adalah kuliner yang memiliki rasa unik (percampuran antara rasa manis,gurih, pedes) dan rasa dari kupat bongkok susah di ungkapkan dengan kata-kata.

6. Olos

Olos adalah kuliner yang memiliki rasa gurih dan pedas, yang terbuat dari tepung trigu berbentuk bulat dan didalmnya berisi irisan sayuran kol dan cabe yang sudah dimasak. Untuk sekarang jenis olos memiliki banayk jenisnya berdasarkan isisnya seperti :olos isi ayam, bakso, sosis, dan sayuran.

7. Gulali (gelali)

Gelali adalah kuliner yang memiliki rasa dominan manis, terbuat dari gula pasir yang dioalh sedemikan rupa bentuknya yang padat dan lengket dengan sedikit taburan tepung terigu. Yang mana ketika memakannya memiliki teknik tertentu yaitu dengan tarik-ulur sampai lembek dan diakan 1-2 menit sampe mengeras, (tidak langsung dimakan) bisa menempel pada gigi karena lengket.

8. Sega Ponggol

Sega ponggol adalah kuliner yang umunya dimakan di pagi hari (sarapan) oleh masyarkat Tegal, berupa nasi, oreg tempe, mie, soun, dan lauk yang lainnya.

9. Langgi

langgi adalah kuliner yang lebih menonjolkan pada lauknya yang memiliki rasa gurih (gurih) langgi dibuat dari telor yang sudah didadar tipis dan diiris memanjang dan di uwur dengan parutan kelapa (sudah diamsak) dan irisan kacang panjang kecil-kecil.

10. Petis (glotak)

Petis adalah kuliner yang umumnya memiliki rasa pedas yang terbuat dari gembus dihaluskan dimasak dengan bumbu dengan campuran tulang kambing atau ayam.

11. Es sagwan

Es sagwan adalah kuliner yang memiliki rasa manis, gurih dan crreamy dengan serutan es batu. Rasa manis dan gurih dari sirup dan air santan yang diolah dan dimasak terlebiih dahulu dan rasa creamy dari  campuran isi es sagwan yang memiliki berbentuk kecil memanjang (dari tepung  aci) yang mana jika dicampur dengan es batu makan akan membeku dan menjadikan creamy.

12. Es LontrongEs lontrong adalah kuliner yang memiliki rasa manis dan gurih yang kuat dengan campuran agar, Kacang hijau, roti, sirup dan santan (yang sangat kental).

Dari macam-macam jenis kuliner yang disebutkan diatas, masih banyak kuliner khas kota tegal yang lainnya yang enak dan unik lainnya.

Dari berbagai macam keunikan yang Kota Tegal miliki ini, sangat penyulitkan para "perantau" untuk move on. Yah !, Tegal terkenal dengan orang perantauannya yang artinya orang tegal bertransmigrasi ke luar kota dengan harapan bisa mendapatkan kehidupan yang lebih baik. 

Tapi bukan dengan meninggalkan Kota Tegal selamanya. Banyak peratau yang mengaku kangen hanya karena melihat foto tugu " SELAMAT DATANG KOTA TEGAL " banyak dari para perantau yang kangen akan suasana Kota Tegal dengan keramahan orang-orangnya bahasa, dialeknya, karakter orangnya, kulinernya dan lain sebagainya.

Dalam hal ini saya setuju dengan para perantau, bagaimana tidak? Saya yang hanya keluar kota hanya satu minggu aja sudah kangen dengan Kota Tegal, meskipun tegal dibilang Kota yang pananas, nyatanya kenyamanan, karakter orang, keakraban, suasana, kuliner, terutama kebersamaan keluarga lebih merindu. 

Konteksnya Tegal sederhana, namun amat sangat berkesan bagi siapa saja yang mengenalnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun