"Sudah, Bu."
"Lalu mereka bilang apa?"
"Mereka bilang saya bau badan, Bu." Nina terdiam. Seuntai air mata mengalir lagi di pipi Nina. Dia buru-buru menghapusnya.
"Oh, begitu. Dan semua teman sekelas mengatakan hal yang sama tentang kamu, Nin? Maksud Bu Santi, apakah mereka semua mengatakan kamu bau badan?" tanya Santi, sekali lagi ingin memastikan murid kelas 6-nya yang sedang bersedih itu.
"Iya, Bu." Jawaban Nina pendek dan sedih.
Santi tersenyum. Sepertinya dia sudah mulai memahami masalah Nina. Sepertinya Nina mengalami masalah kepercayaan diri karena teman-temannya dengan terbuka mengatainya bau badan.
"Oalah, begitu, ya, Nduk. Lalu Nina sudah melakukan apa ketika temannya bilang kalau Nina bau badan?"
Nina terdiam sejenak, sepertinya dia memikirkan jawaban dari pertanyaan Santi tadi.
"Saya sudah berusaha memakai deodorant, Bu. Saya juga sudah pakai parfum. Tetapi teman-teman tetap menjauhi saya, Bu. Mereka juga tetap mengatai saya bau," jawab Nina dengan sedih. Santi mengangguk.
"Paling tidak kamu sudah berusaha mengatasi masalah yang kamu hadapi, Nin. Bu Santi lihat kamu sudah berusaha menghilangkan bau badanmu dengan memakai deodorant  dan parfum. Menurut Ibu itu sudah cukup."
Nina memandang Santi agak sedikit sangsi.