Mohon tunggu...
endah wahyuni
endah wahyuni Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi Modul 3.3 Endah Wahyuni PGP Angkatan 7

3 Juni 2023   00:39 Diperbarui: 3 Juni 2023   00:40 859
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Modul 3.3 PGP (Dokpri)

3.3.a.8. Koneksi Antarmateri - Modul 3.3

 

CGP Angkatan 7 Kabupaten Trenggalek : Endah Wahyuni, S.Pd. Fasilitator : SUYATNO, S.Pd., M.Pd

Pengajar Praktik : Ika Vidiasari Aristawati, S.Pd.

Tujuan Pembelajaran Khusus:

CGP dapat melakukan koneksi antarmateri yang telah dipelajari dari modul-modul sebelumnya untuk membuat sintesa pemahaman tentang program sekolah yang berdampak pada murid..

Instruksi Penugasan

Berikut ini adalah beberapa pertanyaan-pertanyaan yang dapat memandu Anda saat melakukan refleksi.

  • Bagaimana perasaan Anda setelah mempelajari modul ini?
  • Apa intisari yang Anda dapatkan dari modul ini?
  • Apa  keterkaitan yang dapat Anda lihat antara Modul ini dengan modul-modul sebelumnya?
  • Setelah melihat keterkaitan antara modul ini dengan modul-modul lainnya jelaskanlah perspektif Anda tentang program yang berdampak positif pada murid. Bagaimana seharusnya program-program  atau kegiatan sekolah harus direncanakan, dilaksanakan, dan dievaluasi agar program-program tersebut dapat berdampak positif pada murid?

Jawaban Tugas:

Bagaimana perasaan Anda setelah mempelajari modul ini?

  • Senang  Karena  saya menjadi tahu  ternyata mengelola sebuah program baik intrakurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuler , murid merupakan pertimbangan utama dan selanjutnya, sejauh mana kita dapat menempatkan murid dalam proses pengambilan keputusan terkait dengan program atau kegiatan pembelajaran tersebut.
  • Merasa tertantang untuk menjadikan murid sebagai pemimpin bagi proses pembelajarannya sendiri dengan memberikan kesempatan kepada murid untuk mengembangkan kapasitasnya dalam mengelola pembelajaran mereka sendiri sehingga potensi kepemimpinannya dapat berkembang dengan baik.
  • Bangga: Karena saya sebagai guru yang mempunyai peran penting untuk ikut andil dalam mendorong dan memotivasi siswa sebagai "student agency".
  • Sedih Karena selama ini saya berpikir bahwa program sekolah baik intrakurikuler kokurikuler maupun ekstrakurikuler dalam pengelolaannya hanya menempatkan murid sebagai objek program tetapi sekarang saya berpikir bahwa kita sebagai pendidik dapat mendorong kemungkinan murid melalui pengelolaan program-program di sekolah dengan baik.

Apa intisari yang Anda dapatkan dari modul ini?

  • Kepemimpinan murid

Modul 3.3 PGP (Dokpri)
Modul 3.3 PGP (Dokpri)
  • Suara murid, Pilihan murid, Kepemilikan murid

Saat murid memiliki agency ( menjadi pemimpin dalam proses pembelajaran mereka sendiri), maka mereka sebenarnya memiliki suara (voice), pilihan (choice), dan kepemilikan (ownership) dalam proses pembelajaran mereka.

 Suara (voice) adalahpandangan, perhatian, gagasan yang diekspresikan oleh murid melalui partisipasi aktif mereka di kelas, sekolah, komunitas, dan sistem pendidikan mereka, yang berkontribusi pada proses pengambilan keputusan dan secara kolektif mempengaruhi hasilnya. , pilihan (choice) adalah peluang yang diberikan kepada murid untuk memilih kesempatan-kesempatan dalam ranah sosial, lingkungan, dan pembelajaran., dan kepemilikan (ownership) adalah saat murid terhubung (baik secara fisik, kognitif, emosional) dengan apa yang sedang dipelajari, terlibat aktif, dan menunjukkan investasi pribadi dalam proses belajarnya,

  • Kepemimpinan murid dan kaitannya dengan Profil Pelajar Pancasila

Dengan menumbuhkembangakan kepemimpinan murid secara bersamaan kita juga membangun karakter murid yang mengejawantahkan profil pelajar pancasila pada diri murid. yaitu  beriman, bertakwa dan berakhlak mulia, berbineka global, bergotong royong, kreatif, bernalar kritis, dan mandiri.

  • Lingkungan yang menumbuhkembangkan kepemimpinan murid.

Lingkungan yang menumbuhkembangkan kepemimpinan murid adalah Lingkungan yang menumbuhkembangkan kepemimpinan murid adalah lingkungan di mana guru, sekolah, orangtua, dan komunitas secara sadar mengembangkan wellbeing atau kesejahteraan diri murid-muridnya secara optimal ingkungan yang menumbuhkembangkan kepemimpinan murid akan memiliki beberapa karakteristik, di antaranya adalah: 1. lingkungan yg menyediakan kesempatan utk murid menggunakan pola pikir positif dan merasakan emosi yang positif. 2.Lingkungan yg mengembangkan keterampilan berinteraksi sosial secara positif,arif dan bijaksana. 3.Lingkungan yg melatih keterampilan yg dibutuhkan murid dlm proses pencapaian tujuan akademik maupun non akademiknnya. 4.Lingkungan yg melatih murid untuk menerima dan memahami kekuatan diri,sesama,masyarakat dan lingkungan sekitar. 5.Lingkungan yg membuka wawasan murid agar dapat menentukan dan menindaklanjuti, tujuan,harapan/mimpi. 6. lingkungan menempatkan murid terlibat aktif. 7. lingkungan yg menumbuhkan daya lenting

  • Pelibatan komunitas dalam program sekolah untuk mendukung tumbuhnya kepemimpinan murid.

Dalam menumbuhkan kepemimpinan murid peran komunitas sangat penting, Komunitas adalah bentuk dari aset sosial yang dimiliki sekolah yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas program/kegiatan pembelajaran di sekolah. Komunitas di sini dapat terdiri dari murid, guru, orang tua, orang dewasa lain yang ada di sekitar murid, dan masyarakat atau lingkungan sekitar, yang baik secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi proses belajar murid.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi sendiri, telah mengamanatkan tentang pentingnya kemitraan antara sekolah dengan orang tua dan masyarakat. Kemitraan ini disebut dengan "Tri Sentra Pendidikan". Kemitraan tri sentra pendidikan adalah kerjasama antara satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat yang berlandaskan pada asas gotong royong, kesamaan kedudukan, saling percaya, saling menghormati, dan kesediaan untuk berkorban dalam membangun ekosistem pendidikan yang menumbuhkan karakter dan budaya prestasi peserta didik.

Apa  keterkaitan yang dapat Anda lihat antara Modul ini dengan modul-modul sebelumnya?

  • Keterkaitan antara modul 1.1 Filosofi KHD dengan modul 3.3 pengelolaan program yang berdampak positif pada murid

Guru berperan menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak sehingga mereka dapat bahagia dan selamat sebagai individu masyarakat. Adapun dalam mengelola program sekolah baik intrakurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuler yang berdampak pada murid hendaknya melibatkan murid dan memperhatikan pengembangan potensi atau kodrat murid. Dalam modul ini juga dibahas bahwa dalam membuat program kita harus melibatkan murid dan sejauh mana program kita dapat menempatkan murid dalam pengambilan keputusan.

  • Keterkaitan antara modul 1.2 Nilai dan Peran guru penggerak dengan modul 3.3 pengelolaan program yang berdampak positif pada murid

Nilai-nilai dari seorang guru penggerak yaitu mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif dan berpihak pada murid. Nilai dan peran dari guru penggerak tidak terlepas dari pengejawantahan  Profil Pelajar Pancasila dan merdeka belajar. Dalam menjalankan perannya, seorang guru tidak hanya cukup sebagai pemimpin pembelajaran di kelas, namun juga harus berupaya menumbuhkembangkan kepemimpinan murid dan melibatkan murid dalam pembelajarannya sendiri dengan membuat program kegiatan intrakurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuler berasal dari murid dan untuk murid.

  • Keterkaitan antara modul 1.3 Visi Guru penggerak dengan modul 3.3 pengelolaan program yang berdampak positif pada murid

Guru harus memiliki visi yang mengarah kepada perubahan yang positif untuk murid, baik perubahan di kelas atau perubahan di sekolah. Untuk mencapai perubahan tersebut guru perlu mengenal pendekatan manajemen perubahan. Manajemen pendekatan perubahan disebut Inkuiri Apresiatif (IA). Dalam merencanakan dan mengelola program kegiatan intrakurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuler yang berdampak pada murid dilakukan dengan menggunakan pendekatan inkuiri apresiatif model BAGJA, dengan terlebih dahulu memetakan aset atau sumber daya sekolah, dan mengembangkan aset atau potensi yang bisa dikembangkan untuk merencanakan program sekolah yang berdampak pada murid.

  • Keterkaitan antara modul 1.4 budaya positif dengan modul 3.3 pengelolaan program yang berdampak positif pada murid

Lingkungan yang mendukung perkembangan potensi, minat dan profil belajar murid terutama kekuatan kodrat pada anak-anak. Ibarat petani, guru hendaknya dapat mengoptimalkan sumber daya lingkungan yang positif dan mengembangkan budaya positif agar anak-anak dapat tumbuh sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman dan mendukung program yang berdampak pada murid. Maka dalam modul ini dalam membuat program baik  intrakurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuler kita harus bisa memberikan budaya positif bagi murid, adapun langkah yang bisa kita ambil adalah dengan menerapkan ke 7 lingkungan yang menumbuhkembangkan kepemimpinan murid.

  • Keterkaitan antara modul 2.1 Pembelajaran Berdeferensiasi dengan modul 3.3 pengelolaan program yang berdampak positif pada murid

pembelajaran berdiferensiasi adalah upaya untuk memenuhi kebutuhan belajar murid (minat, kesiapan dan profil belajar murid) Guru dapat menggunakan pembelajaran berdiferensiasi untuk memberikan layanan pembelajaran yang berpihak pada murid. Pembelajaran berdiferensiasi ini merupakan solusi atas beragamnya karakteristik dan kecerdasan murid. Sehingga dalam membuat program kegiatan intrakurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuler hendaknya berawal dari minat, kesiapan dan prifil belajar murid.

  • Keterkaitan antara modul 2.2 Pembelajaran Emosional dan sosial dengan modul 3.3 pengelolaan program yang berdampak positif pada murid

Dalam pembelajaran PSE Guru dilatih dan diasah untuk mampu mengembangkan kompetensi pengelolahan emosi dan sosial pada diri murid. Teknik kesadaran diri (mindfulness) menjadi strategi untuk mendorong kepemimpinan murid , dan murid akan terlibat dalam pembelajarannya dengan kesadaran penuh, dan dalam prosesnya siswa mampu untuk mengelola emosi dengan baik dan mampu menjalin kerja sama yang baik untuk mewujudkan program yang positif.

  • Keterkaitan antara modul 2.3 Coaching untuk supervise akademik  dengan modul 3.3 pengelolaan program yang berdampak positif pada murid

Coaching bisa menjadi teknik atau strategi seorang pemimpin pembelajaran untuk menuntun anak dan menggali potensi yang dimiliki oleh anak. Coaching juga memberikan keleluasaan anak-anak berkembang dan menggali proses berpikir serta menyelesaikan permasalahannya. Dalam pengelolaan program yang berdampak pada murid, coaching dapat digunakan sebagai strategi untuk mengembangkan sumber daya murid, mengembangkan kepemimpinan murid, menggali potensi murid untuk mencapai tujuan pendidikan yaitu keselamatan dan kebahagiaan anak setinggi-tingginya.

  • Keterkaitan antara modul 3.1 Pengambilan keputusan berdasarkan nilai-nilai kebajikan seorang pemimpin dengan modul 3.3 pengelolaan program yang berdampak positif pada murid

Sebagai seorang guru yaitu pemimpin pembelajaran harus mampu dalam mengambil keputusan dengan memahami 4 paradigma menerapkan tiga prinsip dan melakukan tujuh tahapan pengambilan dan pengujian keputusan secara berurut dengan mendasarkan pada nilai-nilai kebajikan. Dalam program kegiatan yang berdampak positif pada murid tentunya dalam pelaksanaan kita akan mengalami banyak-banyak kendala atau permasalahan baik bujukan moral ataupun dilema etika jadi sebagai seorang guru kita harus mampu mengambil keputusan berdasarkan 4 paradigmatiga prinsip dan melakukan tujuh tahapan pengambilan dan pengujian keputusan sehingga diharapkan apa yang kita putuskan akan menjadi hal yang positif dan itu akan berdampak yang positif terhadap program yang kita canangkan.

  • Keterkaitan antara modul 3.2 pemimpin dalam pengelolaan sumber daya dengan modul 3.3 pengelolaan program yang berdampak positif pada murid

Sebagai pemimpin pembelajaran seorang Guru  harus dapat memetakan dan mengidentifikasi aset-aset yang ada di sekolah, baik aset biotik maupun abiotik. Pendekatan berbasis aset/kekuatan (asset based thinking) akan lebih dapat mengoptimalkan potensi yang dimiliki oleh sekolah sebagai komunitas belajar, Terdapat 7 modal utama yang dimiliki sekolah yang dapat diidentifikasi atau dipetakan dan dimanfaatkan kekuatannya yaitu: modal manusia modal sosial modal politik modal agama dan budaya modal fisik modal lingkungan dan modal finansial. Dengan memanfaatkan ketujuh modal utama yang dimiliki oleh sekolah maka kita dapat merencanakan dan melaksanakan program yang berdampak positif pada murid secara optimal.

Setelah melihat keterkaitan antara modul ini dengan modul-modul lainnya jelaskanlah perspektif Anda tentang program yang berdampak positif pada murid. Bagaimana seharusnya program-program  atau kegiatan sekolah harus direncanakan, dilaksanakan, dan dievaluasi agar program-program tersebut dapat berdampak positif pada murid?

  • perspektif saya tentang program yang berdampak positif pada murid.

Program berdampak positif pada murid menurut saya adalah sebuah program baik intrakurikuler, kokurikuler maupun ekstrakurikuler yang mampu membangun ekosistem yang mendukung pembelajaran murid yang mampu mengembangkan murid sesuai dengan kodratnya dan program harus mempertimbangkan murid serta sejauh mana murid kita tempatkan dalam proses pengambilan keputusan. Program program sekolah harus mampu menumbuhkembangkan kepemimpinan murid (suara, pilihan dan kepemilikan). Sehingga pada akhirnya murid akan terlibat dalam pembelajaran dirinya. Secara singkat bisa dituliskan bahwa program berasal dari murid, oleh murid dan untuk murid.

  • Bagaimana seharusnya program-program atau kegiatan sekolah harus direncanakan, dilaksanakan, dan dievaluasi agar program-program tersebut dapat berdampak positif pada murid?
  • Perencanaan

Perencanaan program direncanakan berdasarkan minat, Kesiapan dan profil belajar murid serta mewujudkan karakteristik lingkungan yang menumbuhkembangkan kepemimpinan murid, serta memanfaatkan 7 aset atau modal sekolah.  Dan dilaksanakan secara kolaboratif dengan melalui tahapan Bagja dan melibatkan suara pilihan dan kepemilikan murid.

  • Pelaksanaan

Pelaksanaannya program yang dirancang harus mampu memberdayakan murid mampu mendorong kepemimpinan murid dalam proses belajarnya sendiri, murid dapat mewujudkan suara pilihan dan kepemilikannya lewat proses pembelajaran yang memerdekakan murid dan guru sebagai mitra belajar yaitu memberikan contoh dorongan dan motivasi kepada murid.

  • Evaluasi

Evaluasi guru melibatkan murid secara kolaboratif melakukan penilaian program yang menyeluruh sistematis dan berkala untuk menentukan tingkat efektivitas suatu program secara menyeluruh. Evaluasi ini harus bisa menggambarkan jawaban dari beberapa pertanyaan misalnya:

1. Apakah program yang dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang diharapkan?

2. Bagaimana tingkat efektivitas program yang telah dirancang?

3. Apakah program yang ada mampu menciptakan tujuan yang diinginkan?

4. apakah program atau kegiatan telah mampu menumbuhkembangkan kepemimpian murid (suara, pilihan, kepemilikan).

Dan lain sebagainya.

Video  dari koneksi antar materi modul 3.3 pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan sebagai Pemimpin bisa dilihat dalam link You tube berikut ini https://youtu.be/VBTcBvZg9u4


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun