Mohon tunggu...
Endah Sri Elyawati
Endah Sri Elyawati Mohon Tunggu... Guru - Teacher

Lesson planner

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Best Practice: Penerapan Project-based Learning untuk Tingkatkan Kemampuan Menulis Teks Prosedur Berupa Resep

7 Desember 2022   21:06 Diperbarui: 7 Desember 2022   22:27 785
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penulis: Endah Sri Elyawati

Lokasi : SMP Islam Nabilah 

Tujuan yang ingin dicapai

Setelah melaksanakan pembelajaran menggunakan model Project-based learning, diharapkan dapat meningkatkan kosa kata yang berhubungan dengan memasak untuk membantu peserta didik dalam menulis teks prosedur berupa resep masakan/minuman.

LATAR BELAKANG

Pada kegiatan pembelajaran teks prosedur dalam bentuk resep umumnya murid diminta untuk memperhatikan video memasak sederhana, menjawab soal, lalu diminta untuk menulis teks prosedur berupa resep makanan. Namun berdasarkan pengalaman, pengamatan dan refleksi, penulis mendapati bahwa penerapan keterampilan menulis teks prosedur ternyata masih menemui kendala. Hal tersebut terlihat dari belum maksimalnya hasil belajar siswa. Pertama, pada saat menulis teks prosedur murid akan kebingungan menuliskan bahan dan langkah karena keterbatasan kosa kata. Di sisi lain, ada murid yang sudah memiliki banyak kosa kata terkait memasak namun penempatan katanya tidak sesuai dengan konteks. Kedua, murid kesulitan dalam menuliskan idenya dengan menerapkan struktur teks prosedur yang mencakup judul, tujuan, bahan-bahan, dan langkah. Ketiga, unsur kebahasaan dan tata bahasa yang masih belum sesuai.

Lebih lanjut, murid juga berpendapat bahwa topik dan metode pembelajaran kurang menarik. Mereka mengatakan 

bahwa pilihan resepnya terkadang bukanlah makanan yang biasa mereka temui dalam kehidupan sehari-hari sehingga mereka tidak punya gambaran seperti apa makanan atau minima tersebut.

Permasalahan yang terungkap melatar belakangi penulis untuk mencoba menerapkan model pembelajaran berbasis proyek. Adapun hasil produk akhir dari proyek ini adalah buku resep masakan khas Kepulauan Riau. Topik ini dipilih selain karena para murid sudah familiar, juga sebagai bagian usaha melestarikan kearifan lokal di era globalisasi.

Mengapa praktik ini penting untuk dibagikan?

Pembelajaran berbasis proyek dipercaya membantu peserta didik untuk memperoleh pembelajaran bermakna berkelanjutan yang berhubungan langsung dengan keseharian peserta didik. Hal ini tentu akan membuat murid lebih tertarik dalam proses pembelajaran. Selain itu, pembelajaran berbasis proyek memungkinan murid untuk berkolaborasi menyelesaikan masalah secara mandiri, mengakomodasi berbagai macam gaya belajar, meningkatkan rasa percaya diri, berpikir kritis, kemampuan presentasi, dan memaksimalkan penggunaan teknologi dalam mendukung proses pembelajaran.

Peran dan Tanggung Jawab Penulis

Untuk melaksanakan pembelajaran inovatif ini, saya mulai mengidentifikasi kemampuan individu siswa, menyiapkan rancangan pembelajaran, menyiapkan materi pembelajaran, media, dan lembar kerja. Serta bertanggung jawab dalam menyiapkan lembar evaluasi untuk menilai efektifitas model dan metode pembelajaran, serta melakukan refleksi dan evaluasi.

TANTANGAN

Beberapa kendala utama yang menjadi tantangan adalah persiapan. Dikarenakan beberapa siswa belum terbiasa dengan model pembelajaran proyek, maka dalam persiapan membutuhkan waktu lebih lama. Beberapa siswa terkadang juga meminta guru untuk mengulang instruksi.

Yang terlibat dalam dalam proses ini adalah:

  • Kepala Sekolah
  • Rekan Sejawat
  • Siswa kelas IX
  • Penulis

AKSI: LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN

Langkah-langkah yang dilakukan dalam menghadapi tantangan yaitu berdiskusi dengan rekan guru untuk membantu mereview materi yang akan diajarkan. Menuliskan secara rinci prosedur proyek sehingga tidak perlu mengulang instruksi. Menyiapkan lembar kerja, media dan asesmen untuk mengukur tujuan pembelajaran.

Sumber daya dan materi yang diperlukan

Untuk membantu proses pembelajaran dengan metode berbasis proyek, yang diperlukan adalah laptop, proyektor, flashcards, media video, gambar bahan masakan, alat masak, dan metode memasak, quiziz, kelas kolaborasi di aplikasi canva, dan lembar kerja yang sesuai.

Pembelajaran berbasis proyek ini melibatkan siswa kelas IX. Dengan jenis kelamin seluruhnya perempuan. Pada saat pelaksanaan aksi, Langkah-langkah kegiatan pembelajaran yakni: Pendahuluan. Dimulai dengan salam, berdoa, cek kehadiran, memaparkan aturan kelas, memberikan pertanyaan pemantik, membacakan tujuan pembelajaran dan aktifitas yang akan dilaksanakan.

Sebelum menjelaskan mengenai teks prosedur, terlebih dahulu siswa dibagi ke dalam kelompok berdasarkan hasil observasi gaya belajar dan kemampuan kognitifnya. Selanutnya peserta didik mengamati gambar landscape berbagai negara dan diminta untuk menyebutkan makanan khas negara terseut. Lalu menanyakan mengapa makanan tersebut bisa terkenal, apakah para murid tau cara membuatnya. Selanjutnya, guru menyampaikan bahwa mereka akan membuat sebuah proyek berupa buku resep untuk mengenalkan makanan khas Kepulauan Riau. Siswa lalu diminta menyebutkan makanan apa saja dari kepulauan Riau dan mana yang menjadi favorit mereka.  Setelah mengaktifkan rasa ingin tau, siswa diminta untuk mengamati video resep. Selanjutnya peserta didik menjawab soal untuk mengidentifikasi bagian struktur teks prosedur.

Untuk meningkatkan kosa kata, peserta didik bermain permainan mencocokan kosa kata yang berkaitan dengan bahan makanan, alat, dan kata kerja memasak dengan gambar. Lalu berlatih melengkapi kalimat rumpang dengan kosa kata yang benar, serta menyusun langkah-langkah secara berurutan.

Dokpri
Dokpri

Pada tahap perancangan waktu/rencana proyek, peserta didik secara berkelompok menyiapkan rencana untuk menyelesaikan proyeknya. Dimulai dari persiapan hingga akhir. Mereka memilih masakan apa yang akan mereka tulis resepnya, menentukan waktu untuk mencari informasi dari berbagai sumber di internet. Kemudian peserta didik mempresentasikan rancangan proyeknya.

Dokpri
Dokpri

Pada tahap penyelesaian proyek, peserta didik mencari dari berbagai sumber mengenai makanan yang mereka pilih. Dari sejarah atau cerita dibalik makanan, bahan-bahan yang diperlukan, lalu Langkah-langkah pembuatan.

Semua informasi yang didapat dituliskan menggunakan aplikasi Canva. Siswa berkolaborasi mendesain resep masakan pada aplikasi Canva dimana kelas sudah disediakan. Siswa hanya perlu mengundang guru dengan mengetikan email sehingga guru dapat memantau progress pekerjaan mereka.

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Tahap selanjutnya adalah peserta didik melakukan cooking demo untuk mengetahui efektifitas resep awal yang telah dibuat.

Dokpri
Dokpri

Setelah selesai, pada tahap pengumpulan karya siswa mempresentasikan hasil produk akhir grupnya. Siswa lain diberi kesempatan untuk memberikan feedback berupa komentar ataupun saran.

Dari hasil evaluasi, setiap grup diberi kesempatan untuk merevisi pekerjaannya. Seperti merevisi hasil resep yang sudah sesuai dengan cooking demo, dan mempromosikan hasilnya di media social. Pada hasil akhir, semua resep masakan dari semua grup dijadikan satu menjadi sebuah buku resep masakan.

REFLEKSI HASIL DAN DAMPAK

Setelah penerapan pembelajaran berbasis proyek, dapat diketahui dari hasil evaluasi berupa kuis, bahwa rata-rata ketuntasan peserta didik dalam menjawab soal yang berhubungan dengan teks prosedur berupa resep yakni 87%. Hal ini menunjukkan pemahaman siswa terhadap kosa-kata dalam teks prosedur sudah baik. Selanjutnya dilihat dari hasil produk akhir yakni resep, dapat disimpulkan bahwa peserta didik mampu menulis teks prosedur berupa resep dengan menggunakan struktur teks prosedur dan kosa kata yang tepat.

Respon murid dan observer

Melalui serangkaian  aktivitas pada penyelesaian proyek terlihat peserta didik sangat antusias dan bersemangat untuk menyelesaikan proyek. Mereka juga memberikan komentar bahwa dengan berkolaborasi membuat resep masakan menggunakan aplikasi Canva, mereka dapat berkontribusi secara maksimal.

Faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan 

Adapun faktor keberhasilan dari srategi pembelajaran yang dilakukan seperti yang disampaikan oleh observer dan juga dari hasil refleksi adalah penerapan model pembelajaran dengan langkah-langkah yang urut, instruksi yang jelas kepada peserta didik, aktivitas yang menyenangkan, berbasis teknologi, dan berkaitan dengan kehidupan sehari-hari peserta didik. Selain itu, ada rasa bangga dari peserta didik ketika mampu menghasilkan produk untuk memperkenalkan daerah mereka.

Meskipun begitu, penulis menyadari ada beberapa hal yang masih perlu diperhatikan yakni pengerjaan lembar kerja harus memperhatikan alokasi waktu, dan pemaksimalan evaluasi pada saat proses mendesain resep sebagai checkpoint pengetahuan siswa. Selanjutnya untuk pengembangan buku resep yang ditujukan untuk pembelajaran Bahasa Inggris, bisa dibuatkan glossarium kosa kata yang digunakan.

Melalui serangkaian cerita best practice ini, saya menyadari pentingnya untuk terus berinovasi dalam mengajar agar dapat mengimbangi perubahan zaman yang kencang.

Berikut saya lampirkan contoh dari resep yang sudah dibuat

Dokpri
Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun