Buah delima (Punica granatum) adalah buah yang tumbuh di Timur Tengah dan dikenal secara luas akan manfaat kesehatannya yang cukup banyak. Sama halnya seperti kurma, buah ini juga termasuk superfood (makanan yang dapat memberikan efek kesehatan bagi tubuh). Manfaat buah delima tidak hanya bisa diperoleh melalui buahnya saja, namun bagian biji, daun, bunga dan kulitnya juga mengandung senyawa yang sangat berkhasiat untuk melawan penyakit.Â
Buah ini mengandung antioksidan yang tinggi (hampir setara dengan teh hijau), dan mengandung senyawa-senyawa lain yang bermanfaat seperti antosianin, dan tannin (ellagitannin). Ellagitannin sendiri terdiri atas punicalagin, punicalin, asam gallagik, dan asam ellagik. Antosianin dalam buah delima merupakan senyawa pigmen yang dapat melindungi tubuh dari penyakit kardiovaskuler, obesitas, dan diabetes.
Ekstrak kulit buah delima dapat menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh dan aktivitas antioksidannya lebih besar dibandingkan kunyit dan vitamin C. Minyak biji buah delima dapat mengontrol berat badan, memperbaiki kerusakan kulit, dan mengatur kadar lemak darah pada individu dengan hyperlipidemia (kolesterol tinggi).
Buah Delima dapat Melawan Berbagai Macam Penyakit Kanker
Telah banyak studi yang dilakukan untuk menganalisis efektivitas buah delima terhadap berbagai macam penyakit kanker, seperti kanker payudara, prostat, kolon, paru-paru, kulit, serviks dan leukemia. Buah delima dilaporkan dapat menurunkan kadar antigen penyebab penyakit prostat pada 46 laki-laki yang menderita kanker prostat.
 Hasil studi menggunakan kultur sel dan hewan percobaan juga melaporkan efektivitas jus buah ini dalam menghambat pertumbuhan kanker prostat. Ellagitannin dan urolithin yang terkandung dalam buah ini menghambat enzim CYP1B1 yang berperan dalam memicu perkembangan kanker prostat.
Punicalagin dan ellagitannin yang terkandung dalam buah delima dilaporkan dapat menghambat pertumbuhan kanker kolon dan memicu kematian sel (apoptosis). Induksi apoptosis oleh ekstrak buah delima juga efektif terhadap sel-sel kanker payudara. Pada percobaan dengan tikus model, pemberian jus polifenol buah delima dapat mengurangi luka akibat pertumbuhan sel-sel kanker. Senyawa buah delima menghambat pertumbuhan kanker payudara melalui mekanisme antiangiogenic dan penghambatan NF-kB (nuclear-factor kappa beta).
Ekstrak buah delima juga efektif dalam mengatasi kanker kulit. Pada percobaan menggunakan kultur sel keratinosit (human epidermal keratinocytes), ekstrak buah delima dapat menghambat jalur pensinyalan yang dapat mengakibatkan kanker kulit yakni NF-kB dan MAPK (mitogen-activated protein kinase).Â
Paparan sinar UVB yang bersifat karsinogenik merupakan penyebab utama penuaan dan kanker kulit. Kandungan catechin dan asam ellagik dalam jus buah delima dilaporkan dapat mencegah kerusakan kulit akibat paparan sinar UVB ini.
Buah Delima dapat Melindungi Tubuh dari Penyakit Kardiovaskuler