Hujan turun deras sore ini. Bahkan ditemani oleh angin yang tidak kalah kencang. Mereka seolah bagai sahabat yang sedang menunjukan kekompakannya.
Aku duduk dihalte bis, tanpa bermaksud menunggu bus datang. Hanya numpang berteduh.Â
"Seharusnya bawa jas hujan!" Gerutuku.
Lagi asik menggerutu dan bersumpah serapah, lewat empat orang anak sekolah dasar. Aku tahu, karena mereka masih mengenakan seragam. Dengan suka cita mereka tertawa tawa lewat didepanku.Â
"Hujanya sangar! Tapi, lebih sangar aku!" Teriak bocah gempal dengan lantang, dan membusungkan dada.
Entah kenapa adegan itu membuatku tersenyum.Â
"Seru," batinku. "Tapi, bukannya bahaya ya. Hujan angin gini," masih aku membatin.
"Hei, bocah! Berteduh sini. Hujan angin!" Himbau seorang ibu. Mungkin ibu itu teringat anaknya.
Gerombolan anak itu, berhenti tanpa berteduh. Malah kompak menghadapkan wajahnya keatas dengan mata terpejam.
"Seger, Bu! Kalau berteduh, ya, gak sampai2, Bu! Keburu filmnya selesai. Hujan anginnya masih aman, Bu!" seorang bocah menolak printah si ibu.
"Ayo, lanjut! Terjang badainya dan kita jadi pemenangnya!" Teriak salah satu bocah lainnya yang berkulit coklat dan tubuhnya paling tinggi diantara yang lain.
"Tapi, hati-hati! Perhatikan jalanan!" Lanjutnya.
Ketiga temannya mengangguk. Kompak.
"Nanti, mampir rumahku. Biar dibuatkan mie kuah sama ibuku," si gempal berucap. "Pakai telor!" tambahnya.
Disambut tawa oleh teman-temannya. Tawa girang sekali. Mungkin mereka membayangkan semangkok mie kuah panas yang akan menghangatkan tubuh mereka. Apalagi dapat bonus telor.
Kelakuan bocah tadi, membawaku keluar dari tempatku berteduh. Menuju kendaraan roda dua yang terparkir disamping halte.
"Lho, si Abang malah ikut hujan-hujanan!" Komentar si Ibu yang melihatku keluar.
Dengan senyum aku mengendarai motor maticku.
Jangan sampai hujan angin ini menghambatku sampai tujuan. Terus terobos dengan berhati-hati. Tujuanku tidak jauh lagi. Semakin aku berjalan, semakin reda hujannya, bahkan angin pun tidak hilang entah kemana. Hujan angin ini tidak semenyeramkan yang aku pikirkan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI