Perjalanan menuju danau segara anak dari Plawangan Sembalun menjadi bonus pemandangan yang berlebih bagi kami. Waktu tempuh hampir 5 jam perjalanan menyusuri turunan terjal berbatu, peluh dan lelah menjadi tidak seberapa ketika berbagai keindahan bentang alam dihamparkan di pelupuk mata. Puncak gunung Agung yang menyembul kokoh di kejauhan, Tambora di batas horizon mengapung di atas daratan pulau sumbawa, kontur alam, lipatan bukit-bukit terjal dihiasi hijau vegetasi berdaun jarum khas pegunungan, cantigi dan kuntum edelweis, silih berganti menghujam pandangan. Kalimat tasbih tak henti mengalir mensyukuri kebesarannya. Sementara danau segara anak sendiri, pesonanya benar-benar nggak ada matinya. View dari Plawangan Sembalun yang berbeda level ketinggian rata-rata hampir 1 kilometer merupakan jawaban kedahsyatan letusan masa lalu. Permukaan air yang membentang seribu sekian hektar merupakan kaldera saksi sejarah vulkanis. Gunung Barujari yang tumbuh di dari dasar danau ibarat kepundan baru yang mengukuhkan eksistensi dapur magma Rinjani tetap bergolak. Seperti Anak Krakatau yang muncul setelah Krakatoa meleburkan tubuhnya sendiri dalam sekian kali letusan dahsyat, atau kepundan Bromo yang terus mengepulkan panas bumi setelah Tengger membentuk kaldera laut pasir.
Mengunjungi segara anak tidak hanya menikmati ketenangan tepi danau. Pemandangan indah dengan Barujari yang sesekali mengepulkan asap, sumber air panas dan air terjun menjadi spot-spot menarik selama berkemah di tepi segara anak. Goa Susu dapat juga dijadikan pilihan, sayangnya waktu kunjungan kami tidak mencukupi untuk melakukan perjalanan mencapai objek goa dengan pesona tetes-tetes air yang konon memiliki rasa berbeda-beda ini.
[caption id="attachment_184142" align="aligncenter" width="614" caption="refleksi air danau"]
Air terjun sebenarnya merupakan aliran air yang berasal dari danau segara anak yang menganak sungai. Sisi jatuhnya air terjun berdekatan dengan sumber air panas dengan kandungan belerang yang keluar dari salah satu tebing dinding sungai. Batu-batu sungai ditata membendung air panas yang mengalir membentuk kolam untuk berendam para pengunjung. Belum puas rasanya kami menikmati keindahan danau dan sekitarnya, namun waktu juga yang menuntun kami untuk beranjak pergi.
[caption id="attachment_184158" align="aligncenter" width="461" caption="air terjun"]
[caption id="attachment_184172" align="aligncenter" width="622" caption="view segara anak dari dinding kaldera sisi senaru"]
Hampir sepanjang siang kami habiskan untuk perjalanan Danau Segara Anak-Plawangan Senaru, mengingat waktu menjelang ashar kami mencapai bibir kaldera. Perjalanan kami lanjutkan menuju pos III Senaru. Lembayung bergelayut, awan-awan kinton membuat formasi gugusan lautan, bias sinar matahari membentuk ROL, menutup hari penuh keindahan.
[caption id="attachment_184178" align="aligncenter" width="538" caption="ROL di Pos III Senaru"]