[caption id="attachment_332110" align="aligncenter" width="576" caption="Pulau Merah yang sedang rimbun"]
Teman-teman baru itu selalu menyenangkan, mengajarkanku lebih banyak legowo, menurut tanpa paksaan. Team ini tidak sedikitpun mengecewakanku, bahkan aku merasa dijamu lebih dari sekedar cukup. Sepulang dari Pantai Pulau Merah, mereka mengajakku mampir sebuah warung untuk kembali menikmati kuliner sederhana setempat, nasi jagung ayam pedas. Menu ini terasa sekali istimewanya di lidah. Di sebagian wilayah, nasi jagung adalah olahan jagung yang dihaluskan, ditanak seperti nasi, tapi di Banyuwangi nasi jagung adalah campuran nasi yang ditanak bersama jagung manis yang tidak terlalu halus. Kolaborasi nasi jagung Banyuwangi dengan ayam pedas ini rasanya luar biasa. Kalau boleh menilai, dibandingkan nasi tempong dan sego janganan konsumsi sebelumnya, nasi jagung featuring ayam pedas inilah juaranya.
[caption id="attachment_332297" align="aligncenter" width="461" caption="ayam pedas, so yummy!"]
[caption id="attachment_332300" align="aligncenter" width="411" caption="ayam pedas ft nasi jagung"]
Selepas dhuhur, kembali dari Pantai Pulau Merah dan warung nasi jagung ayam pedas, kami masih punya waktu cukup lama untuk beristirahat di kediaman Erik-Fika. Teman-teman sepermainan mereka pun kembali mulai berdatangan, Alim, Mahfud, Khoiron, berniat bergabung menuju Teluk Hijau dengan tujuan utama memancing. Kail, ice box sebagai tempat umpan, dan sederet peralatan memancing mereka persiapkan. Bahkan gitar pun tak luput terbawa. Aku ternganga, bagaimana bisa membawa peralatan sebanyak ini di jalur trekking nantinya?
[caption id="attachment_332302" align="aligncenter" width="576" caption="untung bawa gitar, bisa numpang gaya :)"]
Aku sibuk merayu Fika untuk ikut pergi bersama rombongan supaya aku punya teman wanita selama perjalanan. Ia bersikukuh menolak, katanya sudah kapok melalui jalur trekkingnya. Aku menyerah tidak berhasil mematahkan kehendaknya. Kami berangkat dengan dua mobil, dilepas dengan lambaian tangan Fika.
[caption id="attachment_332308" align="aligncenter" width="479" caption="jalur melewati perkebunan PTPN"]
Mobil melaju, melintas jalur perkebunan milik PTPN, vegetasi berjajar rapi meneduhkan perjalanan, melewati jembatan kayu yang menciptakan polusi suara beberapa desibel dan membuatku sedikit merasa khawatir dengan kekuatannya. Jalan aspal mulai habis ketika mendekati gerbang Taman Nasional Meru Betiri berganti makadam yang membuat laju mobil menjadi melambat. Satu jalur dengan Pantai Sukamade yang terkenal dengan penangkaran Penyu, Teluk Hijau atau Green Bay memang menjadi obyek andalan taman nasional ini. Aku tergoda untuk mampir sebentar ketika mobil melaju melewati area Rajegwesi, sekedar menikmati sejenak hamparan panjang garis pantainya, sayangnya sang penguasa tata surya sudah hampir berpurna tugas, aku pun mengurungkan niat, memilih untuk berpacu dengan waktu secepatnya untuk mencapai tujuan utama.
[caption id="attachment_332310" align="aligncenter" width="576" caption="Rajegwesi"]
[caption id="attachment_332304" align="aligncenter" width="449" caption="Teluk hijau masih belum tampak dari sini"]