"The improvement in those areas were not the result of any magic program or any singular teaching strategy, they were... simple proof that accountability is crucial and that, in the past five years, it has paid off in new yersey".
Belajar dari biografi tiga orang tokoh legendaris dunia seperti Eleanor Rosevelt, Albert Einstain, dan Thomas Edison, yang diilustrasikan sebagai anak- anak bodoh dan mengalami keterlambatan dalam akademik ketika mereka bersekolah di SD kelas awal. Semestinya dapat mengubah arah pendidikan anak usia dini ke arah berkepatutan. sangat berbahya jika kepada mereka dibuatkan kompetensi-kompetensi perolehan pengetahuan hanya secara kognitif semata. Oleh karena anak masih dalam tahap tumbuh kembang di segala aspek.
(Sumber: Faizah DU.2009. Anak-Anak yang Digegas. Jakarta:Cindy Grafika)
Lah.. trus gmna tuh??
bisa liat kisah ketiga tokoh legendaris itu, dan kisah anak-anak karbitan, mkasudnya kisah anak-anak yang dbentuk oleh orang tuanya sesuai keinginan mereka tanpa pertimbangan efect dari tindakannya pada si anak. Seperti kisahnya Si Jenius William James Sidis dan Kisah si jenius sufiah Yusof. Dua orang ini tidak diragukan lagi kejeniusannya, tapikarna perlakuaan pendidikan orang tuanya, akhir kisah mereka sungguh memprihatinkan.
Tunggu dalam tulisan selanjutnya,...smoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H