Mohon tunggu...
Endah Retnosari
Endah Retnosari Mohon Tunggu... Guru - Guru IPA di SMP Negeri 2 Wangon

Sebagai Tenaga Pendidik di SMP Negeri 2 Wangon, Kabupaten Banyumas Provinsi Jawa tengah

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pesona Bintang

3 Februari 2022   07:49 Diperbarui: 3 Februari 2022   07:50 454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Entah saking asyik aku dan Bintang mengobrol, aku tidak menyadari ada sebuah kijang berwarna hitam melintas cepat didepan aku dan Bintang. 

"Awaaasssss! Bintaaaaang! Di depan ada mobil!"Teriak Aku.

Bruuukk. Bintang sahabatku jatuh terserempet mobil kijang itu. Aku tak kuasa menahan air mata yang terus menerus mengalir sampai aku tidak sadarkan diri.

Perlahan aku membuka mataku sedikit demi sedikit, aku melihat ibu berada disampingku.

"Ndra..kamu sudah sadar Nak?"Tanya ibuku.

"Ibu, aku dimana? Dimana Bintang Bu..?"Tanyaku.

"Kamu berada di rumah sakit Nak." Kamu yang sabar ya?" Bintang tidak tertolong di lokasi kecelakaan." Jawab ibuku sambil menitikkan air mata.

Aku terdiam mendengar ucapan ibuku dan air mataku perlahan-lahan turun membasahi wajahku, tangisku pecah, dadaku terasa sesak mendengar pernyataan ibuku.

"Bintang kenapa kamu tinggalkan aku, padahal kamu mau bercerita...inikah jawaban akhir yang kau maksud...Bintang kau sahabatku yang paling baik, kenapa kamu meninggalkan aku begitu cepat.  Kamu tidak sayang sama aku," Batinku berontak,"Alloh tidak adil kepadaku,"

Sebulan berlalu, aku ditemani keluargaku pergi berkunjung ke makam Bintang. Aku berhadap aku bisa menghabiskan waktu bersama Bintang seperti dulu lagi.  Tetapi sekarang semua itu hanya angan-angan saja. Yang aku dapati hanya segunduk tanah merah yang basah bertabur bunga yang mulai mengering. Aku hanya bisa merasakan kehadiran Bintang...dipusaran merah itu air mataku menetes, dalam hatiku aku berjanji akan mengenang Bintang sahabatku selamanya. Kini, bila aku kangen bertemu Bintang, yang kulakukan hanya melihat Bintang di langit, karena Bintang yang selalu bersamaku sekarang menjauh dariku. Aku hanya bedoa, semoga sahabatku Bintang damai di alam keabadian. Bintang sahabatku, engkau hanya seperti setitik bintang di kegelapan malam, terkadang aku tak menyadari ada cahaya kecil dalam malam yang gelap, yang bernama bintang. Betapa indahnya persahabatan kita walaupun sekarang aku tidak bisa bersamamu lagi, cahayamu seperti bintang yang akan selalu menyinari hatiku dan aku hanya bisa mengenangmu. Selamat jalan sahabatku Bintang.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun