Tadi siang saya iseng browsing syair lagu. Saya terkejut ketika membaca kembali syair lagu kebangsaan Indonesia Raya. Saya ingat Indonesia Raya punya tiga stanza, tapi tak pernah hafal sama sekali dengan bait di stanza II dan stanza III.  Padahal ternyata bait demi bait di stanza II dan stanza III mencerminkan betapa dalamnya nasionalisme disana.
Saya tak tahu syair lagu di stanza II dan stanza III.  Buat saya itu menjadi kesalahan fatal, bukti bahwa saya tak peduli pada sejarah negeri ini. Saya tak tahu bagaimana orang Indonesia lain. Presiden, Menteri, Anggota dewan, pejabat negara, dosen, guru, dan anak-anak sekolah, apakah mereka sama tidak tahunya dengan saya? Semoga ketidaktahuan saya akan syair stanza II dan stanza III bukan indikasi makin menipisnya rasa nasionalisme yang saya miliki.
Indonesia Raya
Ciptaan : W.R. Supratman / Wage Rudolf Supratman
(Stanza I)
Indonesia tanah airku
Tanah tumpah darahku
Disanalah aku berdiri
Jadi pandu ibuku
Indonesia kebangsaanku
Bangsa dan Tanah Airku
Marilah kita berseru
Indonesia bersatu
Hiduplah tanahku
Hiduplah negriku
Bangsaku Rakyatku semuanya
Bangunlah jiwanya
Bangunlah badannya
Untuk Indonesia Raya
Indonesia Raya
Merdeka Merdeka
Tanahku negriku yang kucinta
Indonesia Raya
Merdeka Merdeka
Hiduplah Indonesia Raya
Indonesia Raya
Merdeka Merdeka
Tanahku negriku yang kucinta
Indonesia Raya
Merdeka Merdeka
Hiduplah Indonesia Raya
(Stanza II)
Indonesia Tanah yang mulia
Tanah kita yang kaya
Di sanalah aku berada Untuk slama-lamanya
Indonesia Tanah pusaka Pusaka Kita semuanya
Marilah kita mendoa Indonesia bahagia
Suburlah Tanahnya Suburlah jiwanya
Bangsanya Rakyatnya semuanya
Sadarlah hatinya Sadarlah budinya
Untuk Indonesia Raya
----******------
Marilah kita mendoa Indonesia Bahagia…
Sadarlah hatinya, sadarlah budinya……
*Sebuah doa, sebuah ajakan untuk menuju negara yang bahagia, dengan menyadari hati dan menyadari budi pekerti. Seharusnya ini menjadi isyarat untuk tidak korupsi, tidak serakah untuk diri sendiri, sadari dinegeri ini kita tidak tinggal sendiri......
----****------
(Stanza III)
Indonesia Tanah yang suci Tanah kita yang sakti
Disanalah aku berdiri 'njaga ibu sejati
Indonesia! Tanah berseri Tanah yang aku sayangi
Marilah kita berjanji Indonesia abadi
Slamatlah Rakyatnya Slamatlah putranya
Pulaunya lautnya semuanya
Majulah Negrinya Majulah Pandunya
Untuk Indonesia Raya
----*****-----
Selamatlah rakyatnya, selamatlah putranya.. pulaunya, lautnya, semuanya….
Â
*Mari cintai pulau dan laut kita…
Jangan biarkan pencemaran menyakiti laut kita
Jangan biarkan negara lain mengakui pulau dan laut Indonesia…
Semoga nasionalisme masih ada di hati saya, dan bukan hanya saat pertandingan bola..
SELAMAT HARI SUMPAH PEMUDA
AYO DUKUNG PULAU KOMODO UNTUK MENJADI 7 KEAJAIBAN DUNIA!!
Â
Gondangdia, 28 Oktober 2011
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI