Mohon tunggu...
Endah Lismartini
Endah Lismartini Mohon Tunggu... -

senang membaca, senang menulis, senang berteman

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Nasionalisme yang Terkikis

28 Oktober 2011   13:13 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:22 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

----******------

Marilah kita mendoa Indonesia Bahagia…

Sadarlah hatinya, sadarlah budinya……

*Sebuah doa, sebuah ajakan untuk menuju negara yang bahagia, dengan menyadari hati dan menyadari budi pekerti. Seharusnya ini menjadi isyarat untuk tidak korupsi, tidak serakah untuk diri sendiri, sadari dinegeri ini kita tidak tinggal sendiri......

----****------


(Stanza III)
Indonesia Tanah yang suci Tanah kita yang sakti
Disanalah aku berdiri 'njaga ibu sejati
Indonesia! Tanah berseri Tanah yang aku sayangi
Marilah kita berjanji Indonesia abadi

Slamatlah Rakyatnya Slamatlah putranya
Pulaunya lautnya semuanya
Majulah Negrinya Majulah Pandunya
Untuk Indonesia Raya

----*****-----

Selamatlah rakyatnya, selamatlah putranya.. pulaunya, lautnya, semuanya….

 

*Mari cintai pulau dan laut kita…

Jangan biarkan pencemaran menyakiti laut kita

Jangan biarkan negara lain mengakui pulau dan laut Indonesia…

Semoga nasionalisme masih ada di hati saya, dan bukan hanya saat pertandingan bola..

SELAMAT HARI SUMPAH PEMUDA

AYO DUKUNG PULAU KOMODO UNTUK MENJADI 7 KEAJAIBAN DUNIA!!

 

Gondangdia, 28 Oktober 2011

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun