Mohon tunggu...
Encep Nurdin S.Pd
Encep Nurdin S.Pd Mohon Tunggu... Guru - Guru Biologi di SMAN 1 PARONGPONG

Saya seorang guru Biologi alumni dari UNPAS Tahun 2001 yang mempunyai hobby sebagai Fotografer, Membaca dan Menulis, Videografer dan Editor untuk konten-konten film pendek, video tutorial, Fotografer Wedding dan lain-lain. Selain itu saya juga seorang penulis Artikel dan sedang belajar menulis puisi dengan tema bebas yang berhubungan dengan kemanusiaan serta menyukai traveling, camping dan segala sesuatu yang berhubungan dengan alam. Contact Person : 0881022164165

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Peluk Aku, Ibu

30 Agustus 2024   14:30 Diperbarui: 30 Agustus 2024   14:40 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ibu, Hangatkan jiwa sinari hari. Sumber Foto. Dokpri

Peluk Aku, Ibu

Peluk aku, Ibu, dalam dekapan hangatmu,

Redakan resah di jiwa, tenangkan hati beku.

Saat dunia terasa kelam, beban hidup membelenggu,

Hanya pelukmu, Ibu, yang mampu menenangkan kalbu.

Peluk aku, Ibu, biarkan air mata ini mengalir,

Lepaskan segala gundah, biar luka hati sembuh perlahan.

Dalam pelukmu, Ibu, kutemukan kekuatan tersembunyi,

Bangkit dari keterpurukan, hadapi dunia dengan berani.

Peluk aku, Ibu, saat langkahku goyah,

Bimbing aku kembali ke jalan yang benar.

Dalam pelukmu, Ibu, kutemukan arah tujuan,

Menjadi pribadi yang tegar, pantang menyerah.

Peluk aku, Ibu, walau raga kita terpisah,

Doa dan kasihmu selalu menyertai langkahku.

Dalam pelukmu, Ibu, kutemukan cinta sejati,

Yang tak pernah pudar, abadi sepanjang masa.

Peluk aku, Ibu, dalam setiap mimpi dan angan,

Semoga kelak kita bertemu di surga keabadian.

Dalam pelukmu, Ibu, kutemukan kedamaian abadi,

Tempat terindah, tempat cinta kita bersemi.

Sore hari di SMAN 1 PARONGPONG

17.49 WIB

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun