Mohon tunggu...
Encep Nurdin S.Pd
Encep Nurdin S.Pd Mohon Tunggu... Guru - Guru Biologi di SMAN 1 PARONGPONG

Saya seorang guru Biologi alumni dari UNPAS Tahun 2001 yang mempunyai hobby sebagai Fotografer, Membaca dan Menulis, Videografer dan Editor untuk konten-konten film pendek, video tutorial, Fotografer Wedding dan lain-lain. Selain itu saya juga seorang penulis Artikel dan sedang belajar menulis puisi dengan tema bebas yang berhubungan dengan kemanusiaan serta menyukai traveling, camping dan segala sesuatu yang berhubungan dengan alam. Contact Person : 0881022164165

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Modul 2.4 Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan sebagai Pemimpin

9 Agustus 2024   18:50 Diperbarui: 12 Agustus 2024   19:13 3417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diskusi Pengambilan Keputusan Oleh Kepala Sekolah. Sumber Foto : Dokpri

Saya pernah mengalami situasi dimana salah satu siswa saya tertangkap basah mencontek saat ujian oleh guru pengawas ujian.

Dia merupakan salah satu siswa yang pintar dan cerdas namun sering kesulitan dalam mengelola waktu karena membantu pekerjaan orang tuanya setelah pulang sekolah.

Sebagai walikelas, saya mangalami sebuah dilema yaitu harus memilih antara :

  • Memberikan hukuman sesuai peraturan sekolah atau
  • Memberikan kesempatan kedua dengan pendekatan yang lebih mendukung seperti bimbingan tambahan atau ujian ulang dengan resiko dituduh tidak adil oleh siswa yang lain.
  • Paradigma yang digunakan : Justice VS Mercy (Keadilan VS Kasihan)
  • Justice : memberikan hukuman sesuai peraturan sekolah, yang menekankan pada keadilan dan penerapan aturan secara konsisten.
  • Mercy : Memberikan kesempatan kedua dengan pendekatan yang lebih mendukung, seperti bimbingan tambahan atau ujian ulang yang menekankan pada pemahaman terhadap situasi khusus siswa dan memberikan kesempatan untuk memperbaiki diri. 
  • Prinsip yang mendasari : Care-Based Thinking (Berfikir Berbasis Peduli)
  • Keputusan untuk memberikan kesempatan kedua didasarkan pada empati dan pemahaman terhadap situasi pribadi siswa. Dengan pendekatan ini, mempertimbangkan bagaimana siswa tersebut ingin diperlakukan jika berada dalam situasi yang sulit.

9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan :

    1. Nilai-nilai yang saling bertentangan 

Keadilan dan disiplin (Mengikuti peraturan sekolah) VS empati dan       dukungan (Membantu siswa yang kesulitan).

   2. Siapa yang terlibat

Siswa, saya sebagai walikelas, guru pengawas ujian dan wali siswa.

   3. Fakta-fakta yang relevan

  • Siswa tertangkap saat mencontek ketika ujian
  • Siswa tersebut cerdas tp kesulitan mengelola waktu karena membantu kedua orang tuanya
  • Peraturan sekolah mengharuskan hukuman tegas untuk mencotek
  • Memberikan kesempatan kedua bisa dianggap tidak adi; oleh siswa yang lain

4. Pengujian Benar atau Salah

  • Uji Legal : Tidak ada pelanggaran hukum, namun peraturan sekolah mengharuskan hukuman yang tegas untuk yang mencontek.
  • Uji Regulasi : Mengikuti peraturan sekolah akan memberikan hukuman yang tegas, tetapi memberikan kesempatan kedua bisa melanggar aturan tersebut.
  • Uji Instuisi : Memberikan kesempatan kedua dengan bimbingan tambahan akan lebih bermanfaat bagi perkembangan mental siswa tersebut.
  • Uji Publikasi : Jika keputusan untuk memberikan kesempatan kedua dipublikasikan, saya mungkin akan merasa tidak nyaman karena bisa dianggap tidak adil oleh siswa yang lain.
  • Uji Panutan : Panutan saya mungkin akan mencari solusi yang mendukung perkembangan mental siswa tanpa mengabaikan keadilan dan disiplin. 

5.  Pengujian Paradigma Benar Lawan Benar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun