“ Detik-detik menjelang waktu ketemu bagaimana perasaanmu?”
“ Deg–deg-an Tadzhe he. . . “
“ Bagus . . .bagus . . . .” sambil sesekali mengusap jenggotnya yang tak begitu lebat
“ Apanya yang bagus ?
“Kita duduk dulu disini “ sambil menunjuk bangku dari bambu dipinggiran kali dibawah pohon chery
“ Kamu tahu ?
“ Belum . . .apa tuh Tadz ? aku bingung
“Tanpa kamu sadari kamu telah menjawab pertanyaan kamu sendiri dan menemukan bagaimana mengupayakan diri untuk shalat khusyu “
“ Maksudnya . . .?’
“ Obrolan kita tadi itulah salah satu jalan menuju shalat khusyu, begitulah kalau mau shalat khusyu “
“ Yang mana tuh Tadz ?