Mohon tunggu...
Ena Nurjanah
Ena Nurjanah Mohon Tunggu... -

Ena Nurjanah, S.Psi., M.Si Penulis Anak Indonesia Hebat (Official Facebook Page) www.anakindonesiahebat.com Penulis, Pengamat, Relawan, dan Pekerja Sosial bagi Anak dan Perempuan || Menggeluti dunia Psikologi, Perkembangan Anak, Perlindungan Anak & Perempuan, serta kesejahteraan masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penjara Bukan Tempat Terbaik bagi Anak (Bag.1)

25 Juni 2014   21:11 Diperbarui: 18 Juni 2015   08:58 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Slogan ini pernah bergaung nyaring dikalangan para aparat penegak hukum

(mengapa sekarang kok redup lagi ?? Padahal sebentar lagi UU SPPA akan diberlakukan- tepatnya tanggal 30 Juli 2014-Kepada siapa pertanyaan ini saya ajukan ??).

Saya juga pernah melihat slogan itu terpampang di salah satu banner di sudut ruang tamu sebuah panti milik Kemensos.

Slogan itu pula yang selalu menjadi bahan pertanyaan bagi saya. Mengapa hingga saat ini tetap ada lapas anak? Mengapa hingga saat ini hampir sebagian besar aparat penegak hukum - yang tahu slogan itu - tapi kurang punya kemauan kuat untuk menghindarkan anak dari penjara.?

Saya bukan mengada-ada..tapi saya merasakan langsung, mengalami langsung, dan melihat langsung praktek yang ada. Jawaban yang sering saya dengar adalah ”tidak mudah menghindarkan anak pelaku tindak pidana dari jeratan hukum penjara” atau “Anak ini harus diberi efek jera dengan dipenjarakan”. Jawaban yang kedua ini malah semakin membingungkan saya antara slogan yang berseliweran di sekitar aparat penegak hukum dengan praktek yang saya lihat.

Dalam tulisan berikut ini, Saya ingin berbagi kisah pendampingan anak yang terlibat dalam permasalahan hukum. Dalam UU SPPA mereka disebut dengan ABH (Anak yang Berhadapan dengan Hukum).

Kisahnya lumayan panjang karena memang penyelesaiannya juga membutuhkan waktu beberapa bulan. Saya bersyukur bisa melakukan pendampingan dari awal hingga akhir sebuah putusan pengadilan bagi anak yang menjadi ‘pelaku’. Yang lebih saya syukuri, dengan semua kerja keras yang saya lakukan membuahkan hasil yang membahagiakan. Anak menjalani masa hukumannya di PANTI dan bukan di penjara.

Slogan ‘penjara bukan tempat terbaik bagi anak’ pada kasus ini benar-benar bisa saya buktikan.

Saya akan tulis kisahpendampingan terhadap ABH ini dalam beberapa kali postingan.

***

Kenangan ini tak pernah bisa saya lupakan, karena benar-benar menguras seluruh energi dan pikiran saya, dan sekaligus memaksa saya belajar banyak hal di luar segala kemampuan yang saya miliki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun