Tapi ada hikmahnya. Pertama, saya dekat dengan guru BK disekolah. Kedua, saya jadi tau jika orang tuanya Sachiko ternyata bisa mengeluarkan air mata. Ketiga, Aku bisa dikenal sama teman-teman sekolah jika bintang di sekolah itu akrab denganku. Entahlah yang ke empat.
Setelah melalui rembuk bersama semua sekolah yang menyatakan Sachiko tak ada kabar. Keputusan rapat nasi sudah menjadi bubur memutuskan, bahwa harus ada keterlibatan pihak kepolisian dan pengumuman terkait kehilangan itu.
Tapi saya menolak keras, dan membuat gempar semua sekolah dengan aksiku yang secara tiba-tiba meledak tak setuju. Aku berteriak kencang keluar dari ruang kepala Sekolah.
“Jangaaaaan,,,,
Ini semua salah kalian, ini semua karena ke-Egoan Ibu, Bapak dan pihak sekolah,” teriakku menuding mereka.
Mereka terdiam dan terlihat curiga.
Melihat itu Aku mengendalikan diri karena semua teman sekolah juga keluar dari ruang kelas masing-masing bersama guru yang mengajar saat itu. Mungkin mereka terganggu dengan teriakan histerisku.
(Bersambung,,,)
Artikata
Nyodoq Beketuan = Numpang Nanya/boleh bertanya.
Tyang = Saya / Aku
Selapuq = Semua
Sugul = Keluar
Kejer = Kajar
Kanak Bajingan = Preman
Siq = yang
Ino = Itu
Batur gubuk = Sahabat sekampung/sedusun
Maleng = Pencuri/Perampok (Tamu tak Diundang)
Inaq = Ibu, bisa juga untuk panggilan siapa saja yang perempuan walau tanpa ikatan darah
Side = Bahasa halus atau sopan (Lombok) yang berarti Anda, Kamu, Kau, Engkau.
[caption caption="fiksi"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H