Istri dan calon istri adalah dua mahluk yang sama-sama dicintai satu pria. Bedanya istri sudah sah menjadi pendamping hidup yang membahagiakan, sedangkan calon istri masih menjadi partikel-partikel galau yang selalu melahirkan tanda tanya, tapi mengandung zat kimia rindu yang kadang atau cendrung merusak konsonan keutuhan rumah tangga.
Jarang ada istri yang setuju atau bahagia apabila suaminya memiliki calon istri, tapi jangan dipungkiri bahwa banyak suami yang memiliki calon Istri. Sedangkan calon istri juga banyak yang rela akan menjadi istri ke 2,3 dan ke- 4, bahkan berharap untuk segera di pinang.
Problema terberatnya adalah ketika mereka yang kita cintai marah dan menambah beban di waktu yang bersamaan, (beda menit, g’ apa-apa sih).
Ketika itu terjadi, maka berikut cara-cara atau upaya yang bisa dilakukan untuk melembutkan hati 2 ciptaan dan anugerah Allah SWT yang sangat indah itu.
1. Perbanyak membaca surat al-Fatihah
Ini tujuannya banyak, diantaranya untuk menggagalkan fokus menambah kuantitas istri dan anak atau untuk menjalin hubungan lebih bahagia atau “satu istri lebih baik”. Karena sekelas orang seperti kita, bisa adil g’ kalau banyak istri? Bisa terpelihara maksimal g’ buah cinta (amanat) hasil pernikahan itu (anak) dan sebagainya.
Disisi yang sama (baca arti surat al-Fatihah) ; yang jika kita cermati dengan hati, bahwa ada kandungan do’a yang sangat luas maknanya dibalik surat al-Fatihah. Ambil saja arti Ihdinashiratal Mustakim, yang artinya “Tunjukan kami jalan yang lurus”. Makna lebih dalamnya, tidak ada yang mampu menunjukkan jalan yang lurus, baik itu harta, guru ngaji, dukun, organisasi atau apapun namanya terkait istri dan calon istri bahkan secara luas.
Manfaat yang sama, semoga kita diberikan petunjuk terutama atau khusus untuk mendamaikan hati antara Kita, istri, calon Istri, anak dan calon anak. Singkatnya segala hal terkait hidup dan kehidupan,perkara asmara dan kasmaran.
2. Hadirkan Cinta seperti Malam Pertama
Banyak suami yang apatis dan memilih untuk mendiamkan istri dan parahnya lagi menelantarkan anak, lebih narsisnya lagi , ini dilakukan ketika istri sedang marah 191 derajat.
Tapi yang lebih membahayakan adalah ketika istri dan calon istri ngambek, banyak yang mencari solusi dengan melarikan diri atau lebih memilih menghibur calon istri, iya kan? (jangan) iya dong? Apalagi pastikan dan pasti dong. Karena kasihan bahtera yang sudah jauh berlayar, akan tenggelam gara-gara…..(apa ya?)
Maka disinilah pentingnya keterampilan ilmu acting atau manfaat lain yang diperoleh disetiap menonton sinetron. Masa’ atau bahasa NTB-nya “sepale” kita kalah sama artis yang akting malam pertama? (selamat mencoba).
Untuk kita ingat juga, (tapi ini rahasia istri) bahwa istri adalah hamba yang diciptakan dengan ego yang lebih tinggi tapi berhati lembut selembut buah dadanya. Hari ini istri yang terhormat mengatakan ingin sendiri tapi sebenarnya mereka tetap ingin dicari. Hari ini dia mengatakan, “kamu milih dia atau aku,” tapi dalam hati beliau bilang, “plisss, pilih aku dong sayang”
Hari ini istri katakan, “lebih baik kita bercerai daripada saya di madu (poligami),” tapi dalam hati (mungkin 75 %) beliau bilang “enggak apa-apa kok, demi anak, (bukan daripada jadi janda) asalkan istri muda cukup 3 hari dan saya empat hari. Kurang lebih seperti itu (boleh tidak setuju).
3. Tunjukkan (anggota tubuh) yang paling berharga
(bersambung) mohon maaf, saya butuh stock tulisan untuk update besok. Doakan besok ada pulsa untuk mosting. Amin!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H