Suaramu lemah di seberang perangkat sana
Kukenali kata demi kata
Kucecap
Tetapi sebelum aku bertingkah bak seorang motivator
Suaramu berubah secepat kilat
Mungkin ingin menunjukkan sedang tak terjadi apa-apa
Lelahmu kau sembunyikan
Dan melangkah dengan kepala tegak
Ribuan kilo jalan yang kau tempuh
Lewati rintang demi aku anakmu
Ibuku sayang masih terus berjalan
walau tapak kaki penuh darah penuh nanah
Lirik-lirik itu melayang di dalam kepalaku
Seolah mengingatkan Ibu belum berubah meski ditelan usia
Seperti udara kasih yang engkau berikan
Tak mampu kumembalas
Lalu berlanjut ketika kubayangkan akan memberimu hadiah
Apapun...
Meski kutau tak akan sebanding
Bahkan sebanyak apapun doa yang kupanjatkan
Tak kan mampu menandingi doa-doa yang membaluri sekujur tubuhkuÂ
Sejak aku kecil dulu
Kita tak sedang bertanding, katamu
Setelah beberapa nasihat
Perbincangan usai
Tak ada yang bisa kulakukan
Selain mendekap ponsel
dan berharap sisa suaramu menghadirkan dirimu dalam pelukku
Ibuku sayang.
Catatan : penggalan lirik diambil dari lagu milik Iwan Fals dengan judul "IBU"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H