Mohon tunggu...
Elesia
Elesia Mohon Tunggu... Administrasi - I'm a writer

Penulis CERPEN ANAK Penulis PUISI

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mengapa Kau Termenung di Ujung Sana

2 April 2019   20:15 Diperbarui: 2 April 2019   20:32 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pak, mengapa kau termenung di ujung sana

kursi bambu reot itu bahkan tak kuat lagi menahan keluhmu

atau menghibur dirimu yang jarang tertawa

Pak, mengapa kau diam berdiri di balik jendela

hingga debunya ogak menahan nafasmu

dan mereka berusaha melupakan baumu

Pak, ayolah tersenyum nampakkan gigi

lepaskan semua beban di dalam hati

tolong, nikmatilah hari ini

Pak, kenapa kau lupa berkat yang ada padamu

hingga lupa kami selalu mendukungmu

tanpa peduli kau berbeda atau masih seperti dulu

Pak, jangan sesali yang lalu

tak ada yang peduli dengan masa depanmu

pun begitu masa lalu kecuali keluargamu

Pak, kenapa masih menyesal di hari tua

menyalahkan diri atas semua masalah

seakan kau Tuhan yang harus menanggung segalanya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun