Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Selain Hagia Sophia, Inilah Gereja yang Berubah Menjadi Masjid

27 Desember 2024   14:42 Diperbarui: 27 Desember 2024   14:42 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gereja Chora/Kariye Camii (dok.ulrichmahlert)

Kebanyakan orang hanya tahu bahwa gereja yang berubah status dan fungsi menjadi masjid adalah Hagia Sophia. Itu betul karena Hagia Sophia merupakan simbol dan ikon di Istanbul. Gedung Hagia Sophia paling besar di antara gedung gereja lainnya.

Namun sebenarnya ada satu lagi gereja yang berubah menjadi masjid. Gereja ini memang tidak sebesar Hagia Sophia, tetapi cukup besar untuk menampung ribuan jamaah. Namanya adalah Gereja Chora yang kemudian diubah menjadi Kariye Camii (Masjid Kariye). 

Lokasi dari gereja Chora atau Kariye Camii ini terletak di distrik  Edirnekapi , dekat tembok kuno Konstantinopel, Istanbul. Boleh dibilang, dikelilingi lingkungan yang indah dan menawan, di antara Fener dan Balat. Wisatawan akan mengenali Balat sebagai kampung warna-warni di Istanbul. 

Masih menyimpan mozaik Kristiani 

Sebagaimana Hagia Sophia, gereja Chora atau Kariye Camii ini adalah permata yang cukup berharga, saksi dari sejarah kejayaan Kerajaan Ottoman ketika menaklukkan Konstantinopel. Gereja Chora dibangun pada abad ke-4 sebagai bagian dari sebuah biara yang berada di luar dinding konstantinopel.  Namun pada abad ke-5 mulai ditutup dinding-dinding pada pembangunan berikutnya oleh Theodore. 

Lukisan dinding pastur (dok.ulrichmahlert)
Lukisan dinding pastur (dok.ulrichmahlert)

Hal yang menarik dan terkenal dari Gereja Chora, adalah mozaik dan lukisan dinding yang indah. Lukisan khas Bizantium menghiasi seluruh dinding gereja dari atas sampai ke bawah. Lukisan ini dianggap mahakarya Renaisans Palaiologan. Sebuah karya seni yang menggambarkan secara detail kehidupan Kristus dan perawan Maria dengan semangat dan keahlian yang luar biasa. 

Lukisan dinding Kristus (dok.ulrichmahlert)
Lukisan dinding Kristus (dok.ulrichmahlert)

Setelah kerajaan Ottoman menaklukkan Konstantinopel di abad 16, gereja tersebut diubah menjadi masjid . Tetapi mozaik dan lukisan dinding tidak dihapus, hanya ditutupi oleh kaligrafi yang sesuai dengan ajaran agama Islam. Jejak sejarah tetap ada dan dipertahankan. 

Pada tahun 1945 di saat Mustafa Kemal Attaturk berkuasa, statusnya diganti menjadi museum. Restorasi dilakukan pada Gereja Chora, menampilkan kembali mozaik dan lukisan dinding tersebut. Karya seni yang menakjubkan itu menarik ribuan pengunjung setiap tahunnya.  Mereka datang dari seluruh dunia, terutama orang-orang yang ingin mengetahui sejarah Konstantinopel. 

Mozaik di atas (dok.ulrichmahlert)
Mozaik di atas (dok.ulrichmahlert)

Kemudian pada tahun 2020, atas perintah Presiden Recep Tayyip Erdogan, status museum dicabut dan dikembalikan sebagai masjid. Pemerintah juga melakukan renovasi untuk menyelamatkan peninggalan bersejarah ini. Dan pada bulan Mei 2021 mulai dibuka untuk umum. 

Mozaik dan lukisan dinding di ruangan utama yang digunakan untuk salat, terpaksa ditutup lagi. Tetapi hanya pada jam-jam pelaksanaan salat berjamaah. Sedangkan setelah itu, dapat dibuka agar bisa dinikmati oleh pengunjung atau wisatawan mancanegara. 

Sebenarnya, sangat menarik untuk menjelajah Kariye Camii dan sekitarnya. Banyak bangunan rumah tua peninggalan masa Utsmaniyah yang artistik. Kita bisa menyusuri gang-gang sempit sebelum atau sesudah berkunjung ke Kariye Camii. 

Gang menuju Kariye Camii (dok.ulrichmahlert)
Gang menuju Kariye Camii (dok.ulrichmahlert)

Ada banyak kafe tradisional yang menyajikan makanan ala rakyat Turki. Begitu pula dengan pasar antik dan bangunan lain yang menjadi ciri khas Konstantinopel di masa lalu. Karena itu, kita bisa menyelami kehidupan berabad-abad yang lalu di kawasan ini. 

Kalau sudah pernah ke tempat yang mainstream seperti Masjid Sultan Ahmet, Hagia Sophia dan sekitarnya, maka carilah tempat seperti ini. Tempat-tempat yang menjadi saksi bisu perjalanan sebuah kerajaan terbesar Islam Ottoman. 

Rumah-rumah antik (dok.ulrichmahlert)
Rumah-rumah antik (dok.ulrichmahlert)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun