Selesai bina kelas, para peserta turun ke lantai dasar, di ruang HPO ( Hypobaric and Rapid Decompression Chamber) yang merupakan replika kabin pesawat buatan Austria tahun 2019. Tetapi jendela merupakan monitoring operator dari luar. Â Peralatan yang mengondisikan ruangan seolah berada pada ketinggian.Â
Di dalam, para penerbang harus menggunakan masker lengkap dan diperiksa tekanan darah. Kolonel Dr. Erna, Kadep Aero fisiologi, menjelaskan operasional ruangan tersebut. Â Kami dipersilakan masuk juga ke dalam untuk melihat dan duduk sebentar sebelum simulasi dimulai. Simulasi ini hanya diikuti oleh para penerbang.Â
Kami melihat dari ruang monitor saja. Di sini diperlihatkan ketinggian pesawat, dan juga ketika pesawat menghadapi berbagai macam situasi. Seperti tekanan udara dan temperatur yang berubah-ubah. Jika tubuh penerbang kurang fit, maka ia akan mengalami pusing.Â
Selain Dr. Erna, ada juga Pak Jamas Rahadi (Kabag DO) yang mendampingi kami ke beberapa tempat di Lakespra dan Pak Toro yang mengawasi operasional peralatan HPO. Para penerbang menjalani simulasi ini sekitar setengah jam.Â
Night Vision TrainerÂ
Tanpa menunggu semua penerbang selesai simulasi, kami dibawa ke ruangan Night Vision Trainer. Ruangan ini mirip bioskop dengan suasana yang sangat gelap karena latar belakangnya juga hitam. Tapi bukan horor, melainkan untuk melatih penglihatan.
Ruangan gelap ini merupakan simulasi penglihatan di malam hari. Misalnya jika pilot menerbangkan pesawat pada saat malam gelap gulita, apalagi tanpa cahaya di langit. Maka mata pilot harus terlatih melihat dalam kegelapan. Tapi kami hanya sebentar di ruangan ini karena butuh waktu lama jika mengikuti simulasi.Â