Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Belantika Penulis dan Sastrawan Fanny Jonathan Poyk Bersama IndiHome

13 Mei 2023   21:10 Diperbarui: 13 Mei 2023   21:14 611
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beberapa karya mbak Fanny (dok.pri)

Kamu tahu seberapa jauh seorang penulis bisa berkiprah? Dia bisa menjangkau seluruh dunia lho. Mungkin kita ingat pepatah, "Buku adalah jendela dunia". Nah, yang menulis buku berarti adalah orang yang memiliki wawasan dan imajinasi yang luas sehingga mampu membuka mata pembaca melihat sesuatu yang semula asing baginya. Penulis itu bisa saya, anda atau siapa saja yang berada di belantika penulisan.

Namun untuk menjadi penulis yang hebat, tentu butuh proses. Ini merupakan perjalanan Panjang yang harus kita tempuh. Penulis tidak boleh berhenti belajar dan mengasah kemampuannya. Penulis menciptakan karya sambal menimba ilmu dan pengalaman. Begitu pula dengan saya, tak segan belajar dari seorang sahabat yang juga penulis dan sastrawan. Dia adalah Fanny Jonathan Poyk.

Saya dan mbak Fanny (demikian saya menyebutnya), satu almamater di Institut Ilmu Sosial dan Politik Jakarta. Kami sama-sama mengambil jurusan jurnalistik, hanya berbeda tahun masuknya karena mbak Fanny menikah dahulu. Ketika telah memiliki anak, mbak Fanny baru melanjutkan pendidikan di kampus tersebut.

Singkat cerita, Ketika telah berkecimpung di dunia pers, jalur yang ditempuh agak berbeda. Saya cenderung menjadi wartawan politik, sedangkan mbak Fanny menjadi redaktur tabloid Fantasy. Dalam tabloid itu ia bertugas membuat karya fiksi sekaligus menyunting dan mengedit karya fiksi orang lain yang masuk ke meja redaksi. Ya,darah sastra lebih kental pada mbak Fanny karena dia adalah putri pertama dari wartawan dan sastrawan Gerson Poyk, yang telah meraih penghargaan nasional dan internasional.

Kiprah di Belantika Kepenulisan

Sebagaimana sang ayah, mbak Fanny piawai dalam merangkai kata-kata indah dalam karya-karya fiksinya. Sejak remaja, mbak Fanny telah gemar menulis puisi dan cerita pendek. Puisi dan cerpen-cerpen mbak Fanny dimuat di berbagai media cetak hingga sekarang. Bahkan pernah pula dimuat di harian Kompas serta majalah sastra Horison. Karya-karyanya sangat mendalam, terutama ketika mengisahkan kehidupan di Rote, NTT atau di Bali. Perlu diketahui, Gerson Poyk berasal dari NTT, tetapi mbak Fanny menghabiskan masa kecil dan masa remajanya di Bali.

Namun mbak Fanny tidak hanya sebagai seorang penulis. Dia juga kerap diminta menjadi editor dari buku-buku karya orang lain, baik itu buku fiksi maupun buku ilmiah. Penguasaannya terhadap kosa kata dan PUEBI membuat ia sangat cermat dalam mengedit naskah-naskah yang ada di hadapannya. Sebuah fakta yang harus diakui, banyak yang mengaku menjadi penulis tapi tidak paham tentang PUEBI. Bahkan ada saja yang tidak mengerti meletakkan koma dan titik dengan benar.

Mbak Fanny pernah mengelola media internal milik Kemendiknas. Ia juga sering ditugaskan ke berbagai daerah untuk menuliskan sejarah dan potensi daerah tersebut. Selain itu, mbak Fanny diminta pula mengajarkan Bahasa Indonesia dan sastra di sekolah-sekolah, semacam kursus singkat untuk meningkatkan pemahaman terhadap bahasa dan sastra bagi generasi muda. Ini penting, karena bahasa Indonesia adalah bahasa ibu yang harus dikuasai seluruh rakyat.

Di belantika sastra, mbak Fanny menyempatkan diri berkumpul bersama teman-teman sastrawan dalam beberapa komunitas. Komunitas yang diikuti ada yang dari dalam negeri dan ada pula yang berada dalam lingkaran ASEAN. Sastrawan-sastrawan ASEAN kadang menyelenggarakan kegiatan secara bergantian. Mbak Fanny pernah menghadiri perhelatan sastra di negara tetangga, Malaysia, Singapura dan Brunei Darussalam. Ia senang tampil membaca puisi atau cerita pendek.

Beberapa karya mbak Fanny (dok.pri)
Beberapa karya mbak Fanny (dok.pri)

Novel-novel yang pernah ditulis oleh mbak Fanny, ada yang digali dari kehidupan daerah asalnya, Rote dan Bali. Tapi juga ada yang mengangkat permasalahan sosial yang terjadi dalam masyarakat Indonesia. Mbak Fanny bisa menulis untuk berbagai genre, dewasa maupun anak-anak. Novel-novelnya ada yang diterbitkan penerbit mayor, ada pula yang dicetak secara indie.

Kegiatan online bersama IndiHome

Rumah mbak Fanny ada di jalan Pemuda, Depok. Kawasan ini dikenal sebagai Depok Lama, yang merupakan ibukota Depok di zaman Belanda. Banyak keturunan indo yang tinggal di kawasan ini. Mbak Fanny bukan indo, tetapi sang suami merupakan keturunan "Belanda Depok".  Mereka dikaruniai dua orang putra yang kini telah dewasa.

Mbak Fanny memasang IndiHome di rumah kira-kira lebih dari  lima tahun lalu. Sebagai penulis dan sastrawan ia mengakui membutuhkan jaringan internet yang kuat. Apalagi kalau bukan Internetnya Indonesia, IndiHome dari Telkom Indonesia. Berkat internet, maka mbak Fanny bisa melakukan aktivitas tanpa batas.

Naskah-naskah yang perlu diedit dapat diterima dengan lancar. Bayangkan, dalam satu novel saja memuat ratusan halaman, tentu membutuhkan jaringan yang kuat untuk mengirim naskah satu buku. Mbak Fanny juga mengirimkan artikel atau karya sastra  melalui internet. Bahkan juga mengecek naskah-naskah yang dimuat di media-media.

Mbak Fanny mengecek media melalui handphone (dok.pri)
Mbak Fanny mengecek media melalui handphone (dok.pri)

Selain menulis, mbak Fanny juga sering menjadi narasumber lho. Dalam kegiatan seminar offline atau online, mbak Fanny diminta menjadi pembicara. Tentu saja tentang dunia sastra dan kepenulisan. Kadang ada saja panitia sebuah event sastra menunjuk mbak Fanny sebagai juri. Mbak Fanny menjalani semua kegiatan itu dengan gembira.

Dalam menulis novel, mbak Fanny selalu melakukan riset. Banyak referensi yang harus dibaca, baik dari buku-buku perpustakaan maupun dari internet. Oh ya, mbak Fanny memiliki perpustakaan pribadi yang diberi nama Perpustakaan Gerson Poyk untuk mengenang dan menghormati ayahnya. Sebagaimana novel yang sedang ditulis mbak Fanny, berkisah tentang kehidupan masyarakat Depok pada masa penjajahan Belanda, Jepang dan masa kemerdekaan. Data-datanya telah dikumpulkan, termasuk dari pengalaman keluarga sendiri.Pasti akan menjadi novel yang sangat menarik. Sebagai orang Depok, saya penasaran untuk ikut membaca.

Meskipun sibuk berkarya, mbak Fanny punya hobi nonton film India. Ini memang tidak lazim di saat banyak orang tergila-gila dengan drama Korea. Mbak Fanny punya alasan tersendiri. Dialog-dialog yang terdapat dalam film India, ternyata menggunakan bahasa yang indah, yang lebih mengarah pada bahasa dalam sastra.

IndiHome

Jadi, kalau mau menjadi penulis yang bisa melakukan aktivitas tanpa batas, tentu harus didukung dengan internet yang cepat dan berkelas. Bagi saya, IndiHome adalah solusi terbaik agar saya bisa membuat konten tulisan yang berkualitas. IndiHome membuat kita bisa berkarya secara maksimal. Tidak diragukan lagi, IndiHome adalah internet provider terbaik di Indonesia.

Takut mahal? Banyak orang yang enggan memasang IndiHome karena takut paket berlangganan tidak terjangkau. Jangan kuatir, ada beberapa pilihan paket hemat kok. Kita bisa memanfaatkan paket promo untuk  berlangganan IndiHome. 

Misalnya, bagi yang senang menonton New IndiHome +Netflix, ada paket 30 Mbps yang bisa digunakan 5-7 perangkat. Paket ini seharga Rp.385.000/bulan. Sedangkan Paket JITU 1-IP 30 Mbps lebih murah yaitu Rp.280.000/bulan. Tetapi paket JITU 1-3P dengan 30 Mbps harganya Rp. 360.000/bulan.  Beda lagi jika kita memilih Paket New IndiHomeNetflix 3P maka harganya Rp. 430.000/bulan. Nah, silakan dipilih sesuai dengan kebutuhan kita. Untuk keterangan lebih lengkap, silakan simak di situs internet provider ini. 

Saya dan mbak Fanny (dok.pti)
Saya dan mbak Fanny (dok.pti)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun