Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Rela Datang Malam Demi Nasi Uduk Remaja Cikini

26 Desember 2021   11:35 Diperbarui: 26 Desember 2021   11:46 798
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nasi uduk Remaja, H. M. Thoha, Cikini (dok.pri)

Sebetulnya ada gado-gado yang terkenal di pasar Cikini. Tetapi pedagangnya sudah meninggal dunia. Sedangkan gado-gado Boplo, bukan kaki lima tapi sudah berupa restoran.

Teman-teman lain membeli makanan jenis kedua,  bubur ayam H. Suleiman yang juga legendaris. Tapi saya berpikir, kok jadi berburu makanan yang sama. Saya ingin yang berbeda, lalu saya menunda pembelian makanan kedua.

Saya berniat kembali malam hari untuk berburu nasi uduk Remaja Cikini yang hanya buka malam hari. Ketika teman-teman pulang, saya mlipir dulu ke sekitar Sarinah, ngopi bersama seorang sahabat sambil menunggu malam tiba.

Kembali ke Cikini malam hari

Selepas salat Maghrib, dengan ojek online saya balik ke kawasan tadi untuk berburu  nasi uduk Remaja Cikini. Kenapa saya mengincar makanan ini? Nasi uduk Remaja Cikini sudah menjadi incaran para penikmat kuliner. Banyak yang menjadi pelanggan selama bertahun-tahun. Makanan ini juga direkomendasikan di Trave****Eat  dan website wisata lainnya.

Nasi uduk Remaja Cikini (dok.pri)
Nasi uduk Remaja Cikini (dok.pri)

Nasi Uduk Remaja H. M. Thoha, begitu plang nama yang terpasang. Lokasinya hanya beberapa meter ke belakang penjual gado-gado. Tapi tadi siang gerobaknya belum ada dan tendanya masih kosong. 

Eh, ternyata ketika saya datang, sudah penuh dengan para pembeli. Dua meja panjang ditempati oleh orang-orang yang makan di tempat. Belum lagi pembeli yang antri memesan untuk dibawa pulang. Mereka datang dengan kendaraan motor dan mobil. Jelas, jajanan UMKM ini laris manis.

Melayani pesanan (dok.pri)
Melayani pesanan (dok.pri)

Tadinya sempat ragu juga mau membeli, kuatir lama mengantri. Saya tanya pada mbak kasir, dia bilang cepat dilayani. Saya pun memesan nasi uduk dengan ayam goreng dan segelas teh manis. Nasi uduk harganya hanya enam ribu Rupiah, ayam goreng 14 ribu Rupiah dan teh manis empat ribu Rupiah. 

Alhamdulillah, ada yang beranjak pergi dari kursinya karena selesai makan. Saya pun mendapat tempat. Baru saja duduk, pesanan saya sudah datang. Wow, meski penuh, mereka bisa melayani dengan baik tanpa perlu menunggu lama. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun