Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Tidak Lagi Terkaya di AS, Donald Trump Terhalang Maju Sebagai Capres pada Pemilu Berikutnya?

9 Oktober 2021   11:32 Diperbarui: 9 Oktober 2021   11:38 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dahulu Donald Trump selalu berada di deretan orang terkaya di Amerika Serikat. Bisnis utamanya bergerak di bidang properti. Gedung-gedung perkantoran terkenal di New York sebagian adalah miliknya.

Namun baru-baru ini majalah Forbes merilis daftar orang terkaya di Amerika Serikat. Ternyata Donald Trump sudah terlempar dari daftar tersebut. Hal itu disebabkan kekayaannya yang menurun drastis. Ia mengalami kerugian selama pandemi Covid 19.

Bisnis properti merupakan sektor yang paling terpukul dalam pandemi Covid 19. Aktivitas bekerja di perkantoran nyaris tidak ada. Banyak penyewa yang menghentikan operasional di kantor. Otomatis tidak ada pemasukan dari sana. 

Begitu pula dengan jual beli properti. Justru lebih banyak orang yang menjual properti daripada membeli.aka usaha ini menjadi mandek, bahkan merugi. Begitu pula yang dialami oleh Donald Trump.

Kekayaan Donald Trump berkurang sekitar 2,5 miliar dolar atau sekitar 35, 563 triliun Rupiah. Cukup tinggi untuk ukuran pebisnis. Masalahnya, Donald Trump tidak melakukan investasi di bidang lain yang sedang booming seperti uang kripto.

Dengan jumlah kekayaan yang anjlok sebesar itu, apakah Donald Trump akan mengurungkan niatnya untuk bertarung kembali pada pilpres Amerika Serikat berikutnya? Sebab biaya menuju kursi presiden sangat besar.

Donald Trump adalah orang yang sangat ambisius dan sulit menerima kekalahan. Dia masih uring-uringan karena kemenangan Joe Biden. Sayangnya protes Donald Trump terhadap hasil pilpres 2020 tidak membutuhkan hasil.

Trump akan berusaha melakukan apa saja agar bisa bertarung kembali sebagai calon presiden. Pembiayaan kampanye, sebenarnya juga ditanggung oleh partai pendukung. Partai Republik mengeluarkan dana untuk memenangkan Donald Trump.

Namun Donald Trump tidak segan-segan menggunakan uang pribadi jika partainya kurang menyuplai dana. Pertarungan pilpres Amerika Serikat adalah harga diri bagi pengusaha tersebut. 

Sebagai pebisnis ia akan mencari cara lain untuk menggalang dana yang dibutuhkan. Lagipula, ada harapan perekonomian akan bangkit mulai tahun depan karena pandemi berubah menjadi endemi. Kita lihat saja kiprahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun