Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Mengukur Kemampuan Iconnet Melayani Kebutuhan Masyarakat Indonesia

6 Juni 2021   18:45 Diperbarui: 7 Juni 2021   12:55 2348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Respon masyarakat (dok.grup RT-RW net)

Dengan kecepatan internet seperti yang sudah dialami netizen, maka berarti janji harga murah tidak terbukti. Justru kalau dihitung-hitung lebih mahal dari provider lain.

Nah, kalau begitu, untuk apa membeli layanan internet yang mahal tetapi tidak mampu mendukung kebutuhan masyarakat? Lebih baik memilih provider yang sudah terbukti paling baik pelayanannya.

3. Kwalitas buruk.

Dengan kecepatan internet yang rendah, maka kwalitas yang diterima pelanggan juga buruk. Bagaimana mereka akan bisa bekerja bila kwalitas buruk?Maka pelanggan pun akan lari, mereka jera jika harus membayar mahal tetapi tidak bisa menunjang pekerjaan. Padahal itulah yang dibutuhkan.

Pengalaman masyarakat yang telah merasakan menjadi pelanggan Iconnet, adalah pelajaran yang berharga bagi orang lain. Tentu kita akan berpikir berulang kali jika hendak berlangganan pada sebuah provider jika tak mampu memenuhi kebutuhan pekerjaan.

Sepertinya, Iconnet melakukan "marketing gimmick" kepada masyarakat Indonesia. Mereka hanya berusaha meraih pelanggan sebanyak-banyaknya meski belum mampu berbuat maksimal.

Dalam hal ini, masyarakat yang dirugikan. Di saat mereka berusaha menghemat pengeluaran, yang terjadi malah sebaliknya. Di sisi lain, kebutuhan pelayanan internet yang prima tidak terpenuhi. Ini bisa membuat masyarakat patah hati.

Memang risiko yang ditanggung tidak main-main. Kalau masyarakat sudah kecewa, mereka akan meninggalkan provider tersebut. Kemungkinan hanya ada satu, yaitu kembali menggunakan provider yang sudah ada, yang sudah terbukti memberikan yang terbaik.

Bermain di jagad internet, harus profesional. Ini bukan bidang yang bisa dibuat main-main atau sekedar uji coba. Tapi harus dikerjakan dengan sungguh-sungguh, dengan profesionalisme. 

Lalu mengapa PLN nekad menawarkan Iconnet? Mungkin perusahaan ini butuh pemasukan lain. Hampir semua perusahaan plat mereka mengalami kerugian yang besar karena salah kelola manajemen.

Salah satu upaya untuk mendapatkan pemasukan adalah dengan mendirikan anak perusahaan. Kalau berhasil, tentu akan bisa menolong induknya agar tidak kolaps.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun