Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengingatkan Kembali Filosofi Ketupat

19 Mei 2021   17:23 Diperbarui: 19 Mei 2021   17:51 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ketupat (dok.pri)

3. Janur. Jalinan janur untuk bungkus ketupat saling menyilang, tindih menindih, merupakan gambaran kehidupan manusia yang penuh suka dan duka. Selalu ada godaan dan cobaan yang sering menjerumuskan kita ke dalam dosa.

 Sedangkan isi ketupat menggambarkan hati manusia. Saat telah saling memaafkan, hati menjadi bersih seperti ketupat yang dibelah.

4. Setelah mengaku lepat (salah) dan meminta maaf, idealnya kesalahan tersebut jangan sampai terulang lagi. Kita menutup rapat episode yang lalu, di mana kita berbuat salah.

Hal ini dimaksudkan agar persaudaraan erat kembali seperti lengketnya ketupat. Setelah itu kita menjaga silaturahmi satu sama lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun