Jujur, saya dan mungkin kita semua sudah merasakan ketergantungan terhadap internet. Ketergantungan itu semakin tinggi di masa pandemi Covid 19 ini. Dengan  dengan profesi sebagai penulis dan influencer, internet menjadi andalan saya untuk bertahan dan berkarya.
Komunikasi dan interaksi secara fisik sudah jelas harus dibatasi, mobilitas jauh berkurang semenjak pandemi. Padahal, kebutuhan dasar manusia untuk makan minum, sandang dan papan tetap berjalan. Sementara kita harus tetap berusaha mencari sesuap nasi, dan receh untuk membayar tagihan.
Mau tak mau, pemanfaatan teknologi informasi melalui internet harus dimaksimalkan. Seorang pembuat konten tulisan maupun video, sangat membutuhkan internet yang bagus untuk mengunggah dan menyebarkan melalui internet. Jangkauan yang dituju bukan hanya di dalam negeri tetapi jaringan internasional.
Namun semua tidak semudah yang dibayangkan. Maklum, penyedia jaringan internet yang bagus masih sangat terbatas. Sampai saat ini saya mengandalkan IndiHome.Â
Ada beberapa alasan kenapa IndiHome menjadi andalan:Â
1. Indihome dari PT Telkom Indonesia memiliki jaringan paling stabil dari Sabang sampai Merauke. Setidaknya, kita bebas berkomunikasi dengan teman-teman di daerah. Mereka ada di pelosok wilayah Nusantara ini, yang di Papua, Maluku, Kalimantan, hingga Aceh.
Ternyata masyarakat  juga mempercayakan aktivitas dunia maya juga kepada IndiHome dengan jaringan internet tercepat ini. Jika anda berada di daerah terpencil, maka anda akan merasakan, hanya IndiHome yang bisa menyambungkan komunikasi paling lancar.
2. Indihome telah menjangkau sebagian besar wilayah Indonesia. Sekitar 96,5% atau 496 kabupaten/kota dari 514 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Detilnya, IndiHome ada di 72,1% atau sekitar 5115 kecamatan dari 7094 kecamatan. Lebih rinci lagi, IndiHome telah memasuki 41% kelurahan atau 34.285 dari 83.443 kelurahan di seluruh wilayah Nusantara.
sementara saingannya B**net hanya mampu mencakup  106 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Sungguh suatu perbandingan yang teramat jauh dengan IndiHome.
3. Indihome memberikan banyak pilihan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan budget. Kita bisa memilih berapa kecepatan internet yang diinginkan. IndiHome menyediakan kecepatan 20 Mbps hingga 1 GB. Jadi kalau anda butuh 200 Mbps, ada juga kok.
4. IndiHome telah tersedia di pulau-pulau terluar. Misalnya pulau Weh dan Simeuleu di Aceh, pulau Bintan di Kepulauan Riau, pulau Sebatik di Kalimantan Utara, hingga pulau Rote dan pulau Sabu.
Kakak saya, tinggal di pulau Bintan, Kepulauan Riau juga menggunakan Indihome karena paling stabil dan cepat. Siaran televisi tidak dapat ditangkap dengan menggunakan provider lain. Padahal ia senang menyimak berita di televisi.Â
5. Indihome memiliki 245 channel TV, dan bisa ditambahkan lagi 20 saluran. Ini membuat kita bisa mengetahui berita dari negara manapun. Sangat senang mengetahui perkembangan dari seluruh dunia, membuat wawasan kita bertambah luas.
6. Indihome memperkuat pembelajaran melalui daring. Jika siswa-siswi harus belajar daring, tidak mungkin tanpa internet yang berkualitas prima. Daripada putus-putus berisiko terhadap daya serap belajar, maka lebih baik menggunakan IndiHome. Komunikasi dengan para guru lancar dan mereka mudah menangkap apa yang diajarkan.
Dengan menggunakan aplikasi zoom dan dukungan internet tercepat, pembelajaran daring dapat terlaksana dengan baik.Â
7. IndiHome telah membentangkan fiber optik 166, 343 km ke seluruh Indonesia. Ini setara dengan 4 kali keliling bumi. Perlu diingat bahwa wilayah Indonesia sangat luas dan terdiri dari kepulauan. Bahkan negara adidaya Amerika Serikat pun tidak sebesar Indonesia.
8. Menjadi sarana untuk memutar roda perekonomian. Banyak kantor yang menerapkan WFH (Work From Home) atau bekerja dari rumah. Tanpa internet yang bagus, tentu tidak bisa berjalan lancar. Karena itu IndiHome menjadi pendukung utama WFH.
Kegiatan kita, salah satunya adalah mengikuti webinar melalui zoom. Hal ini juga dilakukan sebagian besar orang- orang yang bekerja. Mereka menyelenggarakan pertemuan secara daring, baik rapat kantor hingga komunitas atau organisasi.
Lucunya, baru setahun terakhir ini saya mengetahui tentang zoom dan sejenisnya. Kalau tidak, mungkin saya akan ketinggalan zaman. Kecanggihan teknologi berjalan seiring dengan kebutuhan manusia.
Saya tetap menulis untuk menjaga kesehatan otak dan juga mencari nafkah. Hasil tulisan jelas hanya bisa dikirimkan melalui internet. Sangat menakjubkan mengetahui bahwa kita bisa mengirim sesuatu dalam hitungan detik, sudah diterima di belahan dunia yang lain.
Nah, selain berkarya dengan tulisan, saya juga membuat foto dan video. Maklum saya memiliki konten media sosial yang harus selalu diperbarui. Saya memiliki akun YouTube, Instagram, Twitter dan Facebook. Semua tidak pernah sepi dari konten.
Hebatnya, teman-teman seniman juga mampu menyesuaikan diri dengan memaksimalkan penggunaan internet. Malah sekarang berkembang cara menggambar/melukis melalui aplikasi canva. Ini satu hal yang belum sempat saya coba.
Hubungan saya dengan teman-teman di luar negeri juga lancar berkat internet. Bahkan lebih intens daripada sebelumnya. Teman-teman kompasianer di berbagai negara  pun banyak yang rajin membuat pertemuan secara daring. Walaupun jarak jauh, tetapi terasa sangat dekat.
Sebagian besar masyarakat internasional menggunakan internet. Begitu pula dengan orang Indonesia harus menyesuaikan diri, baik karena perkembangan zaman maupun kebutuhan. Terutama di masa pandemi ini.
Jadi, internet adalah sarana vital untuk aktivitas sosial dan pendidikan, seni dan budaya. Untungnya ada IndiHome dari Telkom Indonesia yang menyediakan internet tercepat.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H