Salat jenazah dilakukan di musala setelah salat Ashar. Kemudian keranda digotong menuju pemakaman di ujung kampung, tepi hutan kecil yang rimbun dan gelap. Tempat ini jarang didatangi orang.Â
Lubang kubur telah disiapkan dekat rumpun bambu. Ranto melangkah hati-hati di antara makam mengikuti keranda. Pada saat itulah ia melihat seekor kucing hitam datang entah darimana. Kucing itu memperhatikan sambil melangkah mendekat. Ia lalu duduk di salah satu makam terdekat dengan lubang kubur yang baru.
Prosesi pemakaman berlangsung lancar. Hanya saja jenazah hampir terjatuh ketika dikeluarkan dari keranda. Untunglah, penggali kubur segera menangkapnya. Kain kafan pun nyaris terlepas karena ikatan pocong sepertinya terlalu kendur.Â
Setelah dikubur, mereka menuntaskan dengan doa bersama. Si kucing hitam tetap duduk santai sambil melihat mereka. Tidak sekalipun ia mengeluarkan suara. Ranto merasa heran.
Akhirnya satu persatu orang meninggalkan pemakaman. Ranto melirik jam tangannya, ternyata pukul 16.30. Ia pun mengikuti para tetangga yang pulang ke rumah masing-masing.Â
Langit berubah mendung, awan yang sangat gelap menyelimuti kampung. Ranto bergegas melangkah agar cepat tiba di rumah. Syukurlah hujan deras tepat ketika ia sudah membuka pintu.
Ranto segera berganti pakaian. Menurut kepercayaan orang tua, kalau dari pemakaman baju harus dicuci. Pada saat itu Ranto menyadari bahwa jam tangan yang dipakai tadi tidak ada.
"Waduh, ke mana jam tanganku?" Gerutu Ranto. Jangan-jangan terjatuh ketika dia berjalan.
Ia berusaha mencari lagi, tetap tidak ketemu. Berarti memang jam itu terjatuh. Sayang sekali karena jam itu pemberian sahabatnya dari luar negeri. Ranto bertekad mencarinya setelah hujan reda.
Hujan baru berhenti setelah salat Maghrib selesai. Ranto kemudian keluar untuk mencari jam tangan. Dengan menggunakan senter dari telepon genggam, ia menyusuri jalan kampung yang menuju ke pemakaman.
Walaupun Ranto sudah berusaha melihat jalan dengan teliti, jam itu belum juga terlihat. Hingga akhirnya ia sudah dekat dengan pemakaman tadi.