Putri Diana berjiwa sosial, perhatian kepada rakyat kecil tidak dibuat-buat. Ia banyak terlibat kegiatan sosial sebelum menjadi anggota keluarga kerajaan. Hal inilah yang menarik simpati masyarakat internasional.
Putri Diana adalah sumber perhatian, kemana pun ia melangkah selalu menjadi sorotan, baik oleh paparazi atau masyarakat. Tetapi Meghan adalah tipe yang mencari perhatian. Dulu dia adalah artis, bintang film yang kurang berhasil sehingga tidak mendapatkan atensi yang diinginkan.
Ketiga, Â dari pernyataan Meghan, tersirat ada iri hati kepada iparnya Kate Middleton. Suatu hal yang muskil jika ia ingin seperti Kate Middleton yang dipersiapkan menjadi Ratu Inggris. Pangeran William adalah pewaris tahta setelah ayahnya, Pangeran Charles, sementara Pangeran Harry terlalu jauh jaraknya.
Kate memiliki pendidikan tinggi, setara dengan pangeran William. Dia dengan mudah menyesuaikan diri dengan tata cara di kerajaan Inggris. Sebagai orang Inggris asli, Kate juga sudah tahu seluk-beluk kerajaan.Â
Jika Meghan berharap pandangan keluarga kerajaan harus berubah untuk menyenangkan dia atau dengan alasan mengikuti perkembangan zaman, itu bagai mimpi di siang bolong. Tradisi kerajaan Inggris telah berlangsung selama berabad-abad, tidak mungkin bisa diubah dalam sekejap.
Dalam beberapa hal, memang sudah ada perubahan. Misalnya, istri pangeran sekarang diperbolehkan bukan berasal dari keluarga bangsawan. Dengan catatan, tentu mereka yang mau masuk keluarga kerajaan patuh kepada aturan yang berlaku.
Mengenai rasialisme, tidak perlu mengobrak-abrik keluarga kerajaan Inggris yang menjalankan dan mempertahankan eksistensi mereka. Tidak usah jauh-jauh, di Amerika Serikat yang katanya membela HAM, sering terjadi tindakan rasialis. Padahal Amerika Serikat bukan kerajaan.
Jadi, yang patut dikasihani adalah pangeran Harry yang menjadi bucin. Ia tidak melihat sosok ambisius di balik wajah cantik istrinya. Kalau cinta itu sudah menguap, barulah pangeran Harry akan tersadar dan mungkin kembali pada keluarga yang membesarkannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H