Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Wawancara Oprah: Bukti Pangeran Harry adalah Bucin

15 Maret 2021   09:40 Diperbarui: 15 Maret 2021   10:29 742
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masyarakat internasional membicarakan Pangeran Harry dan Meghan Markle setelah tampil dalam wawancara dengan Oprah Winfrey di CBS. Wawancara tersebut mengungkap 'penderitaan' Meghan selama tinggal bersama keluarga kerajaan. 

Satu hal yang menimbulkan kontoversial adalah masalah rasisme. Meghan mengaku bahwa dia merasa terintimidasi ketika ada yang mengkhawatirkan warna kulit putranya, Archie saat masih dalam kandungan.  Sebagaimana diketahui, Meghan merupakan keturunan Afro-Amerika.

Pangeran Harry tampak sangat mendukung penampilan istrinya tersebut. Ia mengiyakan cerita dan pernyataan Meghan. Tidak ada satupun usaha Harry untuk membela keluarganya, kerajaan Inggris. Padahal dia dibesarkan sebagai seorang pangeran terhormat.

Ini memperlihatkan bahwa Pangeran Harry sudah menjadi bucin (budak cinta). Saking cintanya kepada istri, menganggap semua yang dilakukan dan dikatakan istrinya selalu  benar. Kalau di Indonesia mungkin dia sudah termasuk ISTI (ikatan suami takut istri). Dia dilanda cinta buta.

Sebenarnya kalau ditelaah dengan jernih, banyak kejanggalan dengan sikap dan pernyataan Meghan. Ada beberapa hal yang seharusnya diperhatikan oleh pangeran Harry.

Pertama, sejak awal Meghan pasti sadar ia telah menjalin hubungan dengan seorang pangeran dari keluarga kerajaan ternama di dunia, kerajaan Inggris. Kalau ia wanita cerdas, tentu sudah tahu risiko masuk dalam lingkaran dan lingkungan keluarga kerajaan.

Sebelum menikah, Meghan sudah diperkenalkan dengan anggota keluarga kerajaan dan tata aturan yang diikuti. Jika tidak, ia juga bisa belajar dari literasi, media dan sumber pengetahuan lain.

Keluarga kerajaan banyak aturan itu sudah sangat jelas. Mereka memiliki tata krama yang jauh berbeda dengan masyarakat biasa. Jangankan kerajaan yang sangat terkenal seperti Inggris, kerajaan kecil seperti keraton di Nusantara saja memiliki aturan.

Jadi, sangat tidak masuk akal jika Meghan tidak mengerti hal ini. Dia tahu risiko memasuki keluarga kerajaan dan selayaknya mempersiapkan fisik dan mental di lingkungan tersebut. Sangat menggelikan kalau mengharapkan keluarga kerajaan menyesuaikan diri untuk Meghan. Justru Meghan yang harus beradaptasi dengan keluarga kerajaan.

Kedua, Meghan tahu betul bahwa pangeran Harry sangat menyayangi ibunya, Putri Diana. Karena itu ia meniru penampilan sang ibu mertua. Tetapi ia terlalu berekspektasi tinggi jika semua orang akan memberi perhatian kepada dia, sama dengan kepada Putri Diana.

Putri Diana memang seorang lady, dari keluarga bangsawan Inggris. Pembawaannya sudah terdidik sejak kecil, selera berpakaian tinggi, ditambah kecantikan alami. Dia anggun memesona dalam keadaan apapun. Sedangkan Meghan, hanya bisa meniru gaya berpakaian tapi tidak bisa bersikap seperti Putri Diana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun