Menurut cerita Dona, dia sudah membuka warung pertama di Pabuaran, Bojong Gede dua bulan lalu. Omsetnya perhari sekitar satu jutaan. Laris manis, pelanggan kebanyakan anak-anak muda. Setelah berhasil di sana, ia mencoba buka di sini.
Alat panggang Grill, dipesan langsing dari Cina. Harganya lebih murah, sekitar lima ratus ribu. Sedangkan kalau beli di sini jauh lebih mahal. Bahan-bahan makanan disimpan dalam freezer karena terdiri dari daging ayam dan sapi, serta bakso ikan. Kalau minuman, biasa saja, ada minuman botol atau air putih.
Saya salut dengan tetangga muda ini. Ia yang semula hanya mengurus anak, sekarang berwirausaha dengan dukungan suaminya. Sedangkan anak-anaknya dijaga oleh neneknya. Tetapi sedapat mungkin, ia sering menengok mereka. Toh jarak warung dengan rumah tidak jauh.
Di setiap warung, ia memiliki karyawan. Di warung yang baru ini ada dua karyawan, laki-laki dan perempuan. Oh ya, di depan warung juga disediakan tempat cuci tangan dengan sabun agar tetap steril.Â
Eh, jangan mengira saya makan gratis ya. Meski tetangga, saya tetap bayar. Ini cara untuk membantu mengangkat roda perekonomian. Terutama mereka yang mau kreatif dan berinovasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H