Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Wow, Barbeque Cuma 10 Ribu Perak di Warteg Korea Citayam

9 Februari 2021   12:17 Diperbarui: 9 Februari 2021   13:01 1928
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Daftar menu dan harga (dok.pri)

Daftar menu dan harga (dok.pri)
Daftar menu dan harga (dok.pri)
Dalam hati saya, ini makanan keren harga kampung, tidak terlalu menguras kantong. Makan ala Korea, berdua hanya menghabiskan uang sekitar Rp.50.000,-

Menurut cerita Dona, dia sudah membuka warung pertama di Pabuaran, Bojong Gede dua bulan lalu. Omsetnya perhari sekitar satu jutaan. Laris manis, pelanggan kebanyakan anak-anak muda. Setelah berhasil di sana, ia mencoba buka di sini.

Alat panggang Grill, dipesan langsing dari Cina. Harganya lebih murah, sekitar lima ratus ribu. Sedangkan kalau beli di sini jauh lebih mahal. Bahan-bahan makanan disimpan dalam freezer karena terdiri dari daging ayam dan sapi, serta bakso ikan. Kalau minuman, biasa saja, ada minuman botol atau air putih.

Saya salut dengan tetangga muda ini. Ia yang semula hanya mengurus anak, sekarang berwirausaha dengan dukungan suaminya. Sedangkan anak-anaknya dijaga oleh neneknya. Tetapi sedapat mungkin, ia sering menengok mereka. Toh jarak warung dengan rumah tidak jauh.

Di setiap warung, ia memiliki karyawan. Di warung yang baru ini ada dua karyawan, laki-laki dan perempuan. Oh ya, di depan warung juga disediakan tempat cuci tangan dengan sabun agar tetap steril. 

Tom Yam (dok.pri)
Tom Yam (dok.pri)
Saya dan keponakan menikmati barbeque Korea ini. Eh, rasanya ternyata tidak kalah dengan yang ada di mal besar. Apalagi Tom yam-nya pas banget buat hujan-hujan begini. Keponakan saya sampai bilang akan balik makan di sini.

Eh, jangan mengira saya makan gratis ya. Meski tetangga, saya tetap bayar. Ini cara untuk membantu mengangkat roda perekonomian. Terutama mereka yang mau kreatif dan berinovasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun