Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Hore, Saya Masih Bisa ke Gunung

31 Desember 2020   06:22 Diperbarui: 31 Desember 2020   06:41 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kami tiba dengan nafas tersengal-sengal karena sudah lama tidak olahraga. Di pintu gerbang sempat istirahat sejenak setelah membayar tiket masuk.

Dari gapura menuju air terjun sebenarnya tidak terlalu jauh, mungkin hanya 500 meter. Tetapi jalan kecil yang dilalui sedikit menanjak, jadi lumayan menguras tenaga.

Eh, ternyata banyak juga pengunjung Curug ini. Kami menghindari kelompok orang lain, memilih tempat tersendiri. Ketika agak sepi, baru kemudian mendekati Curug tersebut.

Ada beberapa orang menyeburkan diri menikmati kesegaran air terjun. Saya hanya mencelupkan kaki dan berfoto di depan Curug itu. Begitu pula teman-teman. 

Namun Curug ini hanya salah satu tujuan. Setelah puas berfoto, kami lanjutkan perjalanan ke atas menuju balong atau kolam. Sebenarnya balong ini adalah aliran sungai yang menjadi Curug di bawahnya.

Perjalanan mendaki ke balong melalui tangga batu. Nah di sini sangat terasa bahwa berat badan menjadi beban. Saya cepat lelah dan terengah-engah. Tapi saya tidak sendiri, teman-teman lain juga seperti itu.

Dan yang membuat saya bahagia, saya adalah yang paling tua. Teman-teman seperjalanan jauh lebih muda. Rerata di bawah 30-an. Wajar dong saya cepat lelah karena usia. Justru saya merasa menang karena mengungguli mereka yang muda.

Di balong tersebut kami berendam dan bermain air. Semula terasa sangat dingin, tapi kulit cepat beradaptasi. Kami berada di sini lebih lama.

Turun lagi dalam keadaan lelah dan mengantuk. Saya mendahului teman-teman yang masih ingin berfoto-foto supaya bisa duduk terkantuk-kantuk di warung dekat pintu gerbang.

Untunglah mobil sudah berada di tempat parkir. Perjalanan pulang tidak terlalu susah. Kami pulang dengan puas dan gembira. Saya melanjutkan tidur di kereta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun