Perhatianku terbagi antara matahari dan lelaki itu. Dalam waktu singkat aku mendapatkan foto-foto matahari terbenam, sekaligus juga foto lelaki yang mendayung perahu. Mungkin karena fokus kepada dia, aku kurang hati-hati. Tetiba aku terpeleset dari batu.
Aku menjerit minta tolong. Telepon genggam yang digunakan memotret telah terlempar tak tahu kemana. Byur aku terjatuh ke dalam air yang sangat dingin.
Aku berusaha berenang tapi kali terasa ada yang menarik dari bawah. Aku panik. Ini justru membuat aku tambah tenggelam.
"Tenang. Aku ada di sini," sebuah suara bariton terdengar. Aku merasa sepasang tangan yang kuat mengangkat dari dalam air.
Ternyata lelaki tadi yang menolongku. Kini aku berada di dalam perahunya. Ia tersenyum. Alamak, baru kusadari bahwa dia adalah lelaki tampan.
"Seharusnya jangan keluar sore-sore begini. Sebentar lagi kan Maghrib,"tegur lelaki itu.
"Iya. Saya salah. Tapi saya ingin sekali mengabadikan sunset di danau ini," jawabku.
Dia pun tersenyum,"Begitulah kelakuan turis,"
Aku jadi tersipu-sipu. Ia pun mendayung perahu hingga ke tepian.
"Lebih baik kamu pulang dan bersiap sholat," katanya. Aku mengangguk.
Lelaki itu meminggirkan perahu. Aku pun melompat turun setelah mengucapkan terima kasih. Â Dia kembali mendayung tanpa menoleh lagi.