Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Lelaki di Tepi Danau

2 Desember 2020   15:12 Diperbarui: 2 Desember 2020   15:20 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perhatianku terbagi antara matahari dan lelaki itu. Dalam waktu singkat aku mendapatkan foto-foto matahari terbenam, sekaligus juga foto lelaki yang mendayung perahu. Mungkin karena fokus kepada dia, aku kurang hati-hati. Tetiba aku terpeleset dari batu.

Aku menjerit minta tolong. Telepon genggam yang digunakan memotret telah terlempar tak tahu kemana. Byur aku terjatuh ke dalam air yang sangat dingin.

Aku berusaha berenang tapi kali terasa ada yang menarik dari bawah. Aku panik. Ini justru membuat aku tambah tenggelam.

"Tenang. Aku ada di sini," sebuah suara bariton terdengar. Aku merasa sepasang tangan yang kuat mengangkat dari dalam air.

Ternyata lelaki tadi yang menolongku. Kini aku berada di dalam perahunya. Ia tersenyum. Alamak, baru kusadari bahwa dia adalah lelaki tampan.

"Seharusnya jangan keluar sore-sore begini. Sebentar lagi kan Maghrib,"tegur lelaki itu.

"Iya. Saya salah. Tapi saya ingin sekali mengabadikan sunset di danau ini," jawabku.

Dia pun tersenyum,"Begitulah kelakuan turis,"

Aku jadi tersipu-sipu. Ia pun mendayung perahu hingga ke tepian.

"Lebih baik kamu pulang dan bersiap sholat," katanya. Aku mengangguk.

Lelaki itu meminggirkan perahu. Aku pun melompat turun setelah mengucapkan terima kasih.  Dia kembali mendayung tanpa menoleh lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun