Selain selendang atau syal, saya juga mengoleksi aksesoris seperti kalung dan gelang. Biasanya yang berciri etnik. Dahulu ketika pertama ke Kalimantan Timur, saya membeli kalung etnik  suku Dayak dengan sistem barter. Satu kg gula pasir ditukar dua gelang dan dua kalung. Kalau sekarang sudah menggunakan uang.
Dari Kalimantan Timur itu saya juga mendapatkan kerajinan kulit kayu (pohon). Ada tas dan rompi Dayak. Â Kulit pohon harus digeprek dulu sampai melebar, kemudian dikeringkan. Setelah itu baru diproses menjadi sebuah produk.
Sedangkan untuk Cinderamata dari Turki, saya koleksi berbagai macam. Selendang, dompet, kalung dan gelang. Bahkan juga teh serta kopi yang bisa dibeli di kedai pinggir jalan atau di pasar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H