"Mbok mimpi ya?" Lanjut Sutikno menyelidik.
Sutinah kebingungan, ia berlari ke kamar Gatot. Dilihatnya tempat tidur kosong, tak ada bekas ditiduri seseorang tadi malam. Jantung Sutinah serasa berhenti mendadak. Lalu siapa yang datang tadi malam? Ia yakin itu Gatot. Bahkan Sutinah ingat Gatot mencium tangannya.
"Paaaak," Sutinah kembali menemui suaminya. Tetapi Sutikno sedang memegang telepon genggam, berbicara dengan seseorang.
Sutinah melihat wajah suaminya yang tampak sedih. Setetes air mata jatuh di sudut matanya yang keriput.
"Baik, Pak. Terima kasih atas informasinya," Sutikno mengakhiri pembicaraan dengan lirih. Tangannya yang menggenggam telepon terkulai.
"Pak, kenapa? Ada apa Pak?"
"Anak kita, Mbok. Anak kita, Gatot meninggal dunia karena virus Corona. Jenazahnya dikuburkan pagi ini di pemakaman khusus oleh pemerintah....."
Perempuan itu tak sempat lagi berteriak. Tubuhnya jatuh berdebum ke lantai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H