"Siapa?" Tanya Sutinah sebelum membuka pintu.
"Kulo,mbok. Gatot."
Jantung Sutinah terloncat. Anakku, anakku pulang, batinnya menjerit gembira. Ia membuka gerendel dengan tangan gemetar.
Bagai tak percaya, Sutinah memandang Gatot yang tersenyum. Lelaki muda itu langsung mencium jemari ibunya.
"Le, katamu nggak bisa pulang".
"Gatot kangen sama Mbok dan Bapak," jawab Gatot lirih.
Lantas Gatot melangkah masuk. Sutinah heran karena dia tidak menenteng tas ransel yang biasa dibawanya.
"Tasmu mana, Le?'
"Ditinggal di Jakarta, Mbok. Sengaja tidak bawa tas supaya tidak dikira pulang kampung.'
"Ooh," Sutinah memperhatikan wajahnya yang pucat.Â
"Mbok bikinin teh hangat ya. Mau makan? Mbok hangatkan dulu lauknya.'