Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

(Event Semarkutiga) Hidup Penuh Tekanan, Begini Cara Saya Melepaskan

6 Februari 2020   14:54 Diperbarui: 6 Februari 2020   15:02 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Ke pantai. Saya menyukai pantai, terutama yang masih sepi, jarang ada pengunjung. Saya menikmati debur ombak dan memandang batas langit di kejauhan.

Irama ombak yang berlarian ke pantai membuat saya terhibur dan merasa tenang. Hal yang paling indah adalah menyaksikan matahari terbenam. Ini mengingatkan saya akan kebesaran Tuhan.

Jika tak ada orang kita bisa berteriak sekencang mungkin untuk melepaskan beban di dada. Toh suara itu akan tertelan oleh suara debur ombak. Lalu lemparkan beberapa batu ke arah laut, membayangkan melempar segala sesuatu yang membuat kita merasa kesal.

3. Melakukan perjalanan jauh dengan cara berbeda. Nah, baik pesawat bukan pilihan untuk hal seperti ini. Saya senang naik kereta dari ujung ke ujung.

Jika saya naik kereta dari Jakarta ke Surabaya, maka yang saya nikmati adalah perjalanan. Tidak jadi soal kemana tujuan saya. Bahkan saya pernah tiba di suatu kota pagi hari, lalu kembali naik kereta sore hari.

Namun lebih asyik lagi jika naik kapal laut, pergilah ke pulau yang jarang didatangi.  Saya pernah naik kapal Pelni selama lima hari untuk tujuan terjauh. Di sini juga saya menikmati perjalanan, bukan mementingkan tujuan.

Di atas kapal saya juga suka menunggu matahari terbit. Setelah sholat Subuh di masjid kapal, saya akan duduk di anjungan untuk berburu foto sunrise. Ini menimbulkan semangat tersendiri.

Malam hari, saya senang melihat langit bertabur bintang dari atas anjungan sambil menikmati angin laut. Tapi hati-hati, jangan lupa pakai jaket atau syal agar tidak masuk angin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun