Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Mengapa Wibawa Perairan NKRI Melekat pada Susi Pudjiastuti?

8 Januari 2020   13:23 Diperbarui: 8 Januari 2020   13:37 578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keberadaan kapal-kapal Cina di perairan Natuna bukan tanpa sebab. Cina menganggap bahwa 'penjaga' laut Indonesia sudah pergi. Dia adalah mantan menteri kelautan dan perikanan Susi Pudjiastuti.

Mengapa Cina sangat ditakuti oleh Cina? Susi Pudjiastuti memiliki wibawa yang tinggi sehingga ia identik dengan penjaga laut Indonesia, tak ubahnya seperti Nyi Roro Kidul.

Selama lima tahun menjabat sebagai menteri, Susi tidak pernah kendor mengawasi perairan di seluruh Nusantara. Kapal asing negara manapun yang menyelinap dan mencuri ikan pasti mendapat hukuman ditenggelamkan.

Tidak ada yang berani memprotes, apalagi mencoba melawan Susi Pudjiastuti. Para pencuri itu, mendengar namanya saja sudah terbirit-birit. Di laut, Susi lebih ditakuti daripada seorang presiden sekalipun.

Namun semenjak pergantian menteri, Susi tidak bertugas menjaga laut lagi. Hal ini diperhatikan benar oleh negara negara yang senang mencuri ikan. Mereka bersorak gembira dan bersyukur bahwa penggantinya tidak seperti Susi Pudjiastuti.

Negara-negara pencuri sudah memperhatikan dengan seksama tokoh-tokoh yang ada dalam pemerintahan yang baru. Mereka menandai siapa saja yang bisa diajak kompromi dan yang tidak. Terutama untuk masalah kelautan, dimana mereka mendapati menteri yang baru bisa bersikap lunak.

Mengapa seorang Susi Pudjiastuti lebih berwibawa dan ditakuti para pencuri?

1. Susi Pudjiastuti lebih mengutamakan kepentingan bangsa dan negara. Ketika menjadi menteri, Susi hanya bertekad untuk mengabdi kepada bangsa dan negara.

Susi tidak memiliki kepentingan pribadi. Buat apa? Toh dia sudah memiliki segalanya. Ia adalah pengusaha sukses di bidang perikanan. Susi juga mempunyai keluarga yang harmonis. 

Susi tidak akan menyalahgunakan jabatan menteri untuk tujuan pribadi. Ia tidak perlu mengumpulkan harta karena dia sudah kaya. Karena itu Susi tidak tertarik untuk korupsi.

Maka semua orang tahu bahwa Susi Pudjiastuti tidak bisa disuap agar membolehkan kapal-kapal asing masuk ke perairan Indonesia. Ia tidak tergoda berapapun oknum yang mencoba menawarkan suap.

2. Susi Pudjiastuti bebas dari kepentingan partai. Orang seperti Susi, tidak terlibat atau aktif dalam partai. Mungkin ada partai yang mengklaim bahwa Susi adalah kadernya, tetapi hal itu tidak benar.

Susi bukan kader partai, ia adalah anak bangsa yang berprestasi dan berbuat untuk negerinya. Ia tidak di bawah pengaruh orang lain dan tidak terikat pada partai tertentu.

Karena itu Susi tidak bisa digunakan kendalikan oleh orang lain maupun partai. Dengan kecerdasan dan kearifannya, Susi menjaga laut untuk bangsa dan negara.

3. Bisnis Susi Pudjiastuti tidak banyak melibatkan Cina. Sebagai pengusaha, Susi tentu bekerja sama dengan mitra bisnis dari berbagai negara.  Susi bermitra dengan pengusaha lain dari negara yang bisa dipercaya.

Namun dalam menjaga perairan Natuna, kapal dari negara manapun yang berani mencuri bakal ditenggelamkan. Bisnis adalah bisnis, tapi kalau melakukan tindakan kriminal pencurian adalah hal lain. Maka ia bertindak tegas tanpa basa-basi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun