Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

96 Tahun Republik Turki, Kekuatan yang Bangkit Kembali

30 Oktober 2019   14:08 Diperbarui: 31 Oktober 2019   08:44 1960
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kemal Attaturk (dokumentasi: atam.gov.tr)

Namun di sisi lain, Turki menjaga keseimbangan dengan hubungan yang erat bersama Rusia dan Iran. Hal ini penting mengingat Amerika Serikat dan sekutunya mengincar ladang minyak Suriah dan Iran. Kedua negara ini adalah negara tetangga Turki.

Lalu, dalam rangka mengurangi rongrongan teroris dan pemberontak, Turki berhasil memaksa Amerika Serikat dan Rusia untuk membiarkan tentara Turki membasmi mereka di setiap wilayah perbatasan dengan Suriah.

Sementara itu, Turki juga memiliki hubungan yang baik dengan Cina. Terutama dalam masalah investasi dan perniagaan. Ada wilayah tertentu di Turki yang khusus untuk mengembangkan investasi dari Cina.

Hubungan dengan negara tirai bambu tersebut juga merupakan hubungan politik. Ini termasuk menjaga keseimbangan melawan dominasi Amerika Serikat.

Dalam hal militer, tentara Turki didukung fasilitas dan persenjataan canggih, baik dari hasil pembelian maupun pengembangan industri militer dalam negeri yang tidak kalah mutunya.

Secara perlahan tapi pasti, Turki menjadi negara yang disegani, baik oleh negara-negara Islam maupun negara-negara Barat.  Mereka harus berpikir berulang kali untuk menjatuhkan Turki. 

Turki tidak bisa dikendalikan oleh negara adidaya. Erdogan bahkan membuang surat peringatan dari Donald Trump. Jika Amerika Serikat hendak mengacaukan Turki, maka mereka harus beradu kecerdikan dengan Erdogan.

Namun sesungguhnya kekuatan Erdogan adalah rakyatnya. Mereka yang tidak mudah dibohongi oleh provokasi negara Barat, justru bersatu mendukung kepemimpinan Erdogan. Rakyat mendambakan kebesaran Turki sebagaimana Ottoman dahulu.

Turki adalah kekuatan yang bangkit kembali setelah sekian lama mati suri. Kekuatan yang sangat ditakuti oleh negara-negara Barat. Negara-negara itu tidak Sudi jika Turki mampu bersaing atau bahkan melebihi dominasi mereka.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun