Pantai Trikora (dok pria)
Jika ingin menikmati debur ombak, maka saya datang ke pantai Trikora. Hanya dengan menggunakan motor, yang dilaju cukup kencang, tiba di pantai Trikora hanya satu jam dari Tanjung Pinang.
Pantai Trikora cukup luas. Ada Trikora satu, dua, tiga dan empat. Saya memilih yang paling sepi dan murah. Baik dari persoalan makanan atau kemudahan kendaraan.
Nelayan di pantai Trikora (dok.pri)
Trikora tiga banyak batu batu besar yang cukup bagus untuk selfie. Anak-anak juga senang bermain di batu-batu tersebut. Di pantai tersedia gubuk-gubuk yang menyajikan makanan dari resto.
Selain pantai, di pulau Bintan juga ada danau biru. Danau ini bukan danau asli melainkan danau yang terbentuk akibat aktivitas pertambangan. Warna airnya membiru karena mengandung fosfor, belerang dan mineral lainnya.
Di tepi danau biru (dok.pri)
Danau ini tidak untuk direnangi karena mungkin ada efek samping yang ditimbulkan. Karena itu pengunjung hanya duduk di tepian atau juga di bukit-bukit kecil bekas bebatuan tambang.
Di bukit bebatuan danau biru (dok.pri)
Kalau bosan main air, kita juga bisa mengunjungi berbagai macam kelenteng. Pulau Bintan juga terkenal dengan sebutan pulau seribu kelenteng. Mantan wapres Jusuf Kalla, pernah meresmikan kelenteng terbesar di pulau ini.
Depan gerbang kelenteng terbesar di Bintan (dok.pri)
Depan arca Dewa di sebuah kelenteng (dok.pri)
Saya menjelajahi pulau ini lebih banyak menggunakan motor. Tentu saja bersama keponakan yang mengemudikan motor tersebut. Sebab kelemahan pulau ini, tidak memiliki transportasi umum yang dibutuhkan pelancong dari luar pulau.
Sementara orang Singapura dan Malaysia yang datang ke sini, biasanya memakai jasa biro travel. Mereka dijemput dan diantar dengan mobil yang disediakan biro tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Trip Selengkapnya