Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Monyet-monyet Nakal di Taman Nasional Baluran

25 April 2019   16:05 Diperbarui: 25 April 2019   17:12 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ibu monyet menyusui (dok.pri)

Saya tidak pernah menyangka akan menemukan begitu banyak monyet di Taman Nasional Baluran, Jawa Timur. Entah berapa populasinya, yang jelas ada ratusan ekor.

Masalahnya, monyet monyet ini sudah dalam kategori mengganggu para pengunjung. Mereka tak segan-segan mendekat, bahkan masuk ke dalam kendaraan secara diam diam.

Taman Nasional Baluran merupakan habitat bagi ratusan monyet liar, yang tersebar di tiga kawasan. Antara lain kawasan hutan lindung, Savana Bekol dan pantai Bama yang menyatu dengan hutan mangrove.

Ketika ke Taman Nasional Baluran bersama teman teman beberapa hari yang lalu, yang pertama disinggahi adalah pantai Bama. Karena lokasinya paling ujung atau paling jauh.

Di sana saya melihat banyak monyet menyebar, baik di pelataran parkir, di atas mobil, di atas genteng, di atas pohon hingga berjalan di pantai. Monyet monyet itu dengan berani merampas makanan yang sedang dipegang oleh pengunjung.

Ada pengunjung yang merasa kaget dan ada yang merasa lucu. Tetapi perilaku monyet monyet liar itu cenderung mengganggu.

Ada monyet yang nekad mengikuti walaupun saya tidak membawa makanan. Mungkin dia curiga di daerah tas saya ada makanan yang bisa dicuri. Saya kuatir dia nemplok ke badan,  maka harus dibentak supaya menjauh.

Sepertinya akibat ulah mereka, banyak pengunjung yang membawa tongkat atau ranting kayu. Jika mereka nakal, nanti disabet supaya tidak berani mendekat.

Ibu monyet menyusui (dok.pri)
Ibu monyet menyusui (dok.pri)
Monyet monyet itu begitu pandai mencuri. Mereka diam diam mendekat dari belakang atau dari atas pohon. Lantas kemudian merampas makanan yang dibawa pengunjung.

Saya melihat ada monyet yang menggeledah tas plastik yang ada disangkutkan di motor di area parkir. Setelah berhasil mencuri, mereka melesat ke atas pohon atau atas genteng untuk menikmatinya.

Setelah memperhatikan tingkah laku mereka, menurut saya ada dua hal yang mendorong mereka berbuat seperti itu. Dan ini tidak terlepas dari tingkah laku manusia juga.

Pertama, adalah kebiasaan sebagian pengunjung yang sengaja melempar makanan kepada mereka. Akibatnya, mereka keenakan dan malas mencari makan.

Saya melihat seorang ibu menenteng satu kantong plastik yang penuh berisi makanan sebelum memasuki hutan mangrove. Ketika saya tanya, ia menjawab bahwa makanan itu untuk monyet monyet.

Inilah kelakuan pengunjung yang tidak mau berdisiplin. Padahal jelas jelas ada papan yang memperlihatkan agar tidak memberi makanan kepada monyet monyet itu.

Jadi monyet monyet itu dimanjakan dengan makanan yang diberikan pengunjung. Di saat tak ada yang mau memberi, maka monyet monyet itu mencuri langsung dari manusia.

Namun faktor kedua yang tak bisa dibantah, populasi monyet ini juga sudah terlalu banyak atau over load. Ketersediaan makanan sangat terbatas di dalam hutan.

Mereka nekad makan apa saja kalau sedang kelaparan. Sewaktu di kawasan Savana Bekol, banyak monyet yang menggigiti jok atau sadel motor.

Tampaknya hal ini kurang mendapat perhatian pengelola. Mungkin karena dana yang terbatas untuk pemeliharaan hutan dan seisinya.

Menyatu dengan pohon bakau (dok.pri)
Menyatu dengan pohon bakau (dok.pri)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun