Pertama, adalah kebiasaan sebagian pengunjung yang sengaja melempar makanan kepada mereka. Akibatnya, mereka keenakan dan malas mencari makan.
Saya melihat seorang ibu menenteng satu kantong plastik yang penuh berisi makanan sebelum memasuki hutan mangrove. Ketika saya tanya, ia menjawab bahwa makanan itu untuk monyet monyet.
Inilah kelakuan pengunjung yang tidak mau berdisiplin. Padahal jelas jelas ada papan yang memperlihatkan agar tidak memberi makanan kepada monyet monyet itu.
Jadi monyet monyet itu dimanjakan dengan makanan yang diberikan pengunjung. Di saat tak ada yang mau memberi, maka monyet monyet itu mencuri langsung dari manusia.
Namun faktor kedua yang tak bisa dibantah, populasi monyet ini juga sudah terlalu banyak atau over load. Ketersediaan makanan sangat terbatas di dalam hutan.
Mereka nekad makan apa saja kalau sedang kelaparan. Sewaktu di kawasan Savana Bekol, banyak monyet yang menggigiti jok atau sadel motor.
Tampaknya hal ini kurang mendapat perhatian pengelola. Mungkin karena dana yang terbatas untuk pemeliharaan hutan dan seisinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H